Dalam pidatonya kepada OECD, Shmyhal mengutip tokoh Bank Dunia yang mengatakan Ukraina membutuhkan USD349 miliar (Rp5.469 triliun) untuk melanjutkan pekerjaan restorasi pada Juni lalu.
Seperti diketahui, Rusia telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke fasilitas energi Ukraina dan situs lainnya hampir setiap minggu sejak Oktober lalu.
Pakar energi telah bekerja untuk memulihkan jaringan di kota Laut Hitam Odesa setelah serangan yang terjadi pada akhir pekan lalu di dua fasilitas yang menyebabkan 1,5 juta pelanggan tanpa listrik dan membuat pelabuhannya tidak berfungsi untuk sementara.
(Susi Susanti)