Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Masih Buru Pelaku Penyekapan dan Perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar

Solichan Arif , Jurnalis-Kamis, 15 Desember 2022 |18:47 WIB
Polisi Masih Buru Pelaku Penyekapan dan Perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar
Pos pengamanan rumah dinas Wali Kota Blitar/Foto: Solichan
A
A
A

BLITAR – Aparat kepolisian masih memburu para pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar pada 12 Desember 2022 dini hari. Hingga kini polisi belum bisa menyimpulkan motif dari pelaku.

Berbagai kemungkinan yang melatarbelakangi aksi perampokan bisa terjadi. Misalnya sakit hati hingga pelaku yang merupakan residivis. “Dugaan banyak mas. Bisa sakit hati. Mungkin pelaku residivis. Tapi kita belum bisa menyimpulkan,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono kepada wartawan (15/12/12/2022).

 BACA JUGA:Petakan Titik Rawan Korupsi di Pemprov DKI, KPK: Jangan Sampai Bansos Pengawasannya Kurang!

Kawanan perampok diperkirakan berjumlah 5 orang. Untuk memuluskan aksinya mereka memakai mobil berpelat merah yang setelah dilacak dipastikan plat palsu. Dengan senjata tajam para pelaku menyekap Wali Kota Blitar Santoso dan istri serta 3 orang petugas Satpol PP.

Wali Kota Santoso sempat dianiaya, yakni dipukul dan ditendang saat pelaku meminta ditunjukkan tempat penyimpanan uang. Istri Santoso juga diancam akan ditelanjangi jika penyimpanan uang tidak segera ditunjukkan.

 BACA JUGA:Breaking News! Jembatan Penghubung Dermaga di Nusa Penida Ambruk, Sejumlah Turis Terjatuh ke Laut

Para perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan milik istri Wali Kota Blitar. Argowiyono mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman. Semua hal yang diduga memiliki keterkaitan terus dicocokkan dan dianalisa.

Termasuk dengan sidik jari dan bahan-bahan yang diperoleh labfor dan inafis, kata Argowiyono hingga kini petugas masih menunggu hasil. Begitu pula dengan jumlah saksi yang dimintai keterangan juga bertambah, yakni menjadi 30 orang.

Melihat aksi pelaku yang menggunakan plat nomor dinas dan seragam, diakui Argowiyono ada dugaan pelaku sengaja memunculkan kesan orang dalam yang terlibat. “Tentunya kasus ini sudah direncanakan melihat seperti itu. Menggunakan plat dinas Mobil. Seragam. Asumsi seolah ada keterlibatan orang dalam,” terangnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement