Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iran Sebut Pencabutan Keanggotaannya dari Komisi Status Perempuan PBB Sebagai Bid'ah Politik

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |17:16 WIB
Iran Sebut Pencabutan Keanggotaannya dari Komisi Status Perempuan PBB Sebagai Bid'ah Politik
Foto: Reuters.
A
A
A

JAKARTA Iran mengecam pencabutan keanggotaan Republik Islam Iran di Komisi PBB tentang Status Perempuan (UNCSW) melalui resolusi dari Amerika Serikat (AS) pada Rabu, (14/12/2022), menyebutnya sebagai sebuah bid’ah politik. Iran menyebut resolusi AS itu didasarkan pada klaim tak berdasar dan argumen palsu menggunakan narasi keliru yang bertentangan dengan semangat dan teks dari Piagam PBB.

Komisi Status Perempuan PBB adalah salah satu pilar Dewan Sosial dan Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (ECOSOC).

“Resolusi untuk membatalkan keikutsertaan Iran dalam Komisi Status Perempuan PBB diajukan oleh pemerintah AS dan sebagai kelanjutan dari tekanan global terhadap Iran dengan tujuan mendukung kerusuhan di negara kami,” demikian disampaikan Kedutaan Besar Iran di Jakarta dalam pernyataannya, Jumat, (16/12/2022).

Hal ini terjadi pada saat Iran telah menjadi anggota Komisi UNCSW selama dua periode dalam 10 tahun terakhir (sejak 2011) dan memenangkan keanggotaan badan ini untuk ketiga kalinya selama pemilihan tahun lalu (April 2021) dengan jumlah suara maksimum (43 suara dari 54 negara anggota ECOSOC).

BACA JUGA: Indonesia Tolak Resolusi PBB Soal Situasi HAM di Iran

Iran menuding AS berusaha memaksakan tuntutan politik sepihak dengan mengabaikan tata cara pemilihan anggota di lembaga internasional dan memanfaatkan perkembangan terakhir di Iran untuk mencapai tujuan utamanya.

“Mencabut anggota sah UNCSW adalah bidah politik yang mendiskreditkan organisasi internasional ini dan juga menciptakan prosedur sepihak untuk penyalahgunaan lembaga internasional di masa depan,” tambah pernyataan tersebut.

Iran menuding AS memaksakan unilateralisme di pentas internasional dan khawatir terhadap kehadiran negara-negara merdeka yang memiliki pemikiran, pandangan dan kemampuan mengonsep dalam dokumen-dokumen organisasi internasional.

Teheran juga menuduh AS mencamuri urusan dalam negeri Iran dengan bersekutu dengan kelompok anti-Iran yang berada di luar negeri. Iran juga menyoroti Israel, yang memiliki sejarah kejahatan terhadap Bangsa Palestina, dianggap sebagai anggota UNCSW dengan dukungan dari AS dan sekutunya.

“Selama empat puluh tahun setelah pendirian Republik Islam Iran, kami telah membuat prestasi besar di bidang kemajuan perempuan, dan jelas bahwa perempuan Iran akan melanjutkan jalan kemajuan dan pembangunan mereka berdasarkan nilai-nilai budaya dan peradaban kami. Republik Islam Iran akan tetap menggunakan semua peluang dan platform yang tersedia untuk mengekspresikan pandangan berprinsipnya di forum-forum internasional.”

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement