JAKARTA - PBB dan Uni Eropa mengecam keputusan Twitter untuk menangguhkan akun sejumlah jurnalis yang meliput perusahaan media sosial tersebut.
Reporter New York Times, CNN dan Washington Post termasuk di antara mereka yang terkunci dari akun Twitter mereka.
PBB mengetwit bahwa kebebasan pers "bukan mainan" sementara UE mengancam akan menjatuhkan sanksi pada Twitter.
Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada satu situs berita teknologi AS bahwa larangan itu terkait dengan aktivitas berbagi data lokasi secara langsung.
Melissa Fleming, wakil sekretaris jenderal PBB untuk komunikasi global, mengatakan dia "sangat terganggu" oleh laporan bahwa jurnalis "secara sewenang-wenang" diskors dari Twitter.
"Kebebasan pers bukan mainan," katanya. "Pers yang bebas adalah landasan masyarakat demokratis dan alat utama dalam perang melawan disinformasi yang berbahaya."