Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB dan Uni Eropa Kecam Twitter yang Tangguhkan Akun Jurnalis

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 17 Desember 2022 |14:22 WIB
PBB dan Uni Eropa Kecam Twitter yang Tangguhkan Akun Jurnalis
Ilustrasi/Reuters
A
A
A

Sanksi apa pun yang dijatuhkan pada bisnis Musk atas penangguhan akun dapat diterapkan di bawah Undang-Undang Layanan Digital baru Uni Eropa, yang disetujui oleh blok tersebut awal tahun ini.

Di bawah ketentuan undang-undang baru tersebut, Komisi UE dapat menjatuhkan denda hingga 6% dari omset global perusahaan yang dianggap melanggar aturan.

Dalam kasus-kasus ekstrem, UE dapat meminta pengadilan untuk menangguhkan layanan perusahaan yang nakal, tetapi hanya jika mereka "menolak untuk mematuhi kewajiban penting dan dengan demikian membahayakan kehidupan dan keselamatan banyak orang".

Matt Binder, seorang jurnalis untuk Mashable dan salah satu dari mereka yang akunnya ditangguhkan, mengatakan dia tidak tahu alasan dia diblokir dari Twitter.

"Saya sangat kritis terhadap Musk dalam laporan-laporan saya," katanya kepada BBC. Tetapi dia mengatakan klaim Musk "bahwa semua orang yang diskors melakukan doxxing karena melacak jet pribadinya" tidak benar.

Dia mengatakan dia tidak pernah mengetwit hyperlink yang mengarahkan ke si pelacak, tetapi dia pernah menyebut akun tersebut setelah ditangguhkan.

"Jelas orang-orang yang diskors dipilih oleh manusia, karena ada ratusan akun per menit yang mengetwit tautan tersebut."

Binder, yang sudah aktif di Twitter sejak tahun 2008 dan telah melaporkan perkembangan di situs media sosial tersebut, mengatakan dia terkejut dengan pemblokiran para jurnalis.

"Saya tahu itu adalah kemungkinan tetapi tidak benar-benar berpikir dia akan melakukannya karena itu akan sepenuhnya merusak citra Twitter sebagai platform kebebasan berbicara."

Pada hari Jumat (16/12), muncul kabar bahwa jajaran eksekutif di NBC News memutuskan untuk menarik reporter disinformasi mereka, Ben Collins, dari siaran televisi karena twitnya awal bulan ini yang kritis terhadap Musk.

Musk kemudian berbicara kepada sejumlah wartawan di Twitter Spaces, bagian dari aplikasi media sosial itu yang memungkinkan percakapan audio langsung, tetapi setelah menjawab beberapa pertanyaan tentang pemblokiran dia pergi dan Twitter Spaces sendiri sejak saat itu tampaknya telah ditangguhkan.

Twitter juga menangguhkan akun resmi Mastodon, yang muncul sebagai alternatif untuk Twitter sejak pengambilalihan Musk.

Tautan ke akun Mastodon individu juga tampaknya diblokir. Pesan kesalahan memberi tahu pengguna bahwa tautan ke Mastodon telah "diidentifikasi" sebagai "berpotensi berbahaya" oleh Twitter atau mitranya.

 

 

Analisis oleh Zoe Kleinman, editor teknologi BBC News

Pada inti semua ini adalah seorang ayah yang marah karena data lokasi jet pribadinya dibagikan ke publik, yang ia klaim menyebabkan insiden keamanan yang melibatkan putranya yang masih kecil.

Akun Twitter yang melakukannya menggunakan data penerbangan dapat diakses secara publik. Barangkali bukan hal yang terlalu baik, tapi tidak melanggar hukum.

Kemarahannya sekarang meluas ke sejumlah wartawan yang dia klaim turut membagikan lokasinya.

Tetapi ini adalah pendekatan moderasi yang cacat secara fundamental. Saya yakin banyak dari kita berharap kita dapat menangguhkan atau memblokir akun media sosial yang mengunggah konten yang tidak kita sukai.

Ini bukan pertama kalinya Elon Musk mengambil pendekatan yang sangat personal untuk moderasi konten. Dia menolak untuk mengizinkan ahli teori konspirasi Infowars Alex Jones kembali di Twitter karena telah menggunakan kematian anak-anak untuk memajukan kariernya - seraya menyebutkan kehilangan anaknya sendiri, Alexander yang berusia 10 minggu.

Dia juga telah menangguhkan akun yang menyamar sebagai dirinya.

Pada dasarnya, Elon Musk sudah melanggar komitmennya sendiri untuk "kebebasan berbicara". Kebebasan berbicara selama itu tidak membuat Musk kesal secara pribadi, sepertinya itu pesannya.

(Natalia Bulan)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement