Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Amankan Nataru, Begini Aksi Brimob Bebaskan Wisatawan saat Disandera Teroris di Candi Borobudur

Eka Setiawan , Jurnalis-Sabtu, 17 Desember 2022 |13:59 WIB
Amankan Nataru, Begini Aksi Brimob Bebaskan Wisatawan saat Disandera Teroris di Candi Borobudur
Simulasi Brimob menangani aksi teror saat Nataru di Candi Borobudur (Foto: Dok Polda Jateng/Eka Setiawan)
A
A
A

MAGELANG – Aksi teror terjadi di kawasan objek wisata Candi Borobudur, Sabtu (17/12/2022) pagi. Seorang wisatawan juga disandera teroris. Tak hanya itu, ditemukan juga sebuah bom di objek wisata prioritas pemerintah itu.

Aksi teror itu akhirnya dapat diatasi oleh personel Satuan Brimob Polda Jawa Tengah. Wisatawan yang disandera berhasil dibebaskan. Bom juga bisa dijinakkan dan diledakkan di tempat oleh petugas.

BACA JUGA:Libur Nataru, Dishub DKI Siapkan 2.258 Bus AKAP dan AMARI 

Kejadian tersebut merupakan rangkaian “simulasi penanganan teror” oleh Sat Brimob Polda Jateng. Latihan melibatkan personel Sat Brimob Polda Jateng bersama Gegana, Polresta Magelang, juga dari Balai Konservasi Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Latihan ini dipimpin oleh Kompol Jon Peri bersama Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung Winarno.

Wadansat Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung mengatakan, tujuan pelaksanaan simulasi ini terutama untuk menghadapi Nataru tahun 2022. Simulasi dilaksanakan di tempat wisata yang menjadi prioritas pemerintah, sehingga bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang dianggap itu suatu teror.

“Makanya, kita lakukan langkah-langkah latihan dan latihan itu diaplikasikan langsung melalui simulasi di objek vital, contohnya hari ini kita laksanakan di kawasan wisata Candi Borobudur,” ujarnya melalui keterangan pers yang diterima, Sabtu.

BACA JUGA:Kapolri: 44 Juta Warga Bepergian saat Nataru, Perlu Persiapan 

Terkait dengan latihan yang melibatkan 75 personel dari Sat Brimob dan berkolaborasi dengan stakeholder lain, Arif Agung menjelaskan, karena simulasi ini apabila ada kejadian di tempat objek vital wisata Candi Borobudur akan melibatkan semua pihak.

“Baik dari pengamanan pertama, kemudian dari pengamanan obyek yang lain, kita harus bekerja sama dengan stekholder yang lain,” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement