KOLAKA UTARA - Longsor yang memutuskan akses jalan penghubung Desa Latawaro, Kecamatan Lambai menuju Totallang, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara mulai dibersihkan menggunakan alat berat.
Meski demikian, jalur alternatif jalan Trans Sulawesi itu belum bisa dilalui kendaraan karena jembatan utamanya ambruk.
Agar bantuan kepada warga terdampak lekas diterima, Pj Bupati Kolut Parinringi bersama jajarannya telah tiba di lokasi dengan melalui jalur bersemak dari Desa Woise.
Pembersihan reruntuhan tanah yang menutupi jalan sementara berlangsung dan diupayakan bisa dilalui kembali sore ini juga. "Kami harus memastikan warga kami yang terdampak dan bantuan harus segera diterimah," ujar Parinringi, Minggu (18/12/2022).
Terkait jembatan yang ambruk, pemda berupaya agar sarana penyeberangan itu bisa dipulihkan secepatnya. Ia akan berkordinasi dengan pihak balai terkait penangannya.
Baca juga: Tim SAR Gelar Pencarian 2 Warga Hilang Pasca Banjir dan Longsor Sumedang
"Saran bagi warga kami sebelum membuat rumah di wilayah bantaran sungai ada baiknya digeser ke tempat aman. Komunikasi kepada kami jika kendala kendala untuk dicarikan solusinya," tutup Pj.
Baca juga: Jalan Antar Desa di Kolaka Utara Tertutup Longsor, Jembatan Putus
Kepala BPBD Kolut, Andi Faizal merincikan hujan yang terjadi pada Sabtu malam mengakibatkan sungai Totallang dan Latawaro meluap. Delapan unit rumah terendam di Desa Woise setinggi 30 cm, satu di Latawaro dan lima unit di Pumbolo (drainase buruk). "Masih di Latawaro, 2 rumah terancam hanyut terkikis arus. 36 jiwa terdampak," ungkapnya.
Selain jembatan perbatasan Latawaro-Woise rusak berat, penyeberangan di Totallang juga rusak ringan. Masyarakat se-Kolut diimbau waspada luapan sungai karena hampir semua wilayah kecamatannya dilalui sungai besar.
(Fakhrizal Fakhri )