JAKARTA – Skandal percintaan terlarang Marilyn Monroe dengan Presiden ke-35 Amerika Serikat (AS), John F Kennedy (JFK) masih memunculkan tanda tanya dan banyak perdebatan soal konspirasi.
Desas-desus perselingkuhan keduanya didorong ketika Monroe menampilkan nyanyian “Selamat Ulang Tahun” dengan menggoda kepada JFK di perayaannya yang ke-45.
Ini terjadi tiga bulan sebelum kematian bintang film tersebut, tepatnya pada 19 Mei 1962 di Madison Square Garden.
BACA JUGA:Â Â Pertama Kalinya, Ribuan Dokumen Pembunuhan John F Kennedy Dibuka ke Publik
Monroe meninggal di usia 36 tahun pada 5 Agustus 1962 karena overdosis barbiturat. Pihak kepolisian pun menyatakan bahwa kasus ini kemungkinan bunuh diri.
BACA JUGA:Â Dokumen Ungkap Hubungan CIA dengan Pelaku Pembunuhan John F Kennedy
Mengutip dari People, beberapa orang berspekulasi bahwa dugaan perselingkuhannya dengan Presiden JFK dan saudaranya Jaksa Agung Robert F. Kennedy mungkin berkaitan dengan kematiannya.
Selama hidupnya, Monroe pernah tiga kali bercerai, dan banyak yang percaya dia pernah atau masih berselingkuh dengan kedua saudara Kennedy.
Menjelang kematiannya, telah dilaporkan bahwa Monroe pernah mengancam akan mengadakan konferensi pers untuk membeberkan hubungannya dengan mereka.
Follow Berita Okezone di Google News
Beberapa hari sebelum meninggal, dia pun pernah menelepon teman dekatnya untuk memberi tahu tentang rencananya yang akan menikahi Robert Kennedy.
Penulis biografi Monroe, James Spada mengatakan Monroe pertama kali diperkenalkan ke JFK oleh aktor Peter Lawford pada 1954.
Namun, ketika Kennedy bosan dengannya, dia memberikannya kepada saudara laki-lakinya, Robert. Ini terjadi pada musim semi tahun 1962.
“Cukup jelas bahwa Marilyn telah melakukan hubungan seksual dengan Bobby (Robert) dan Jack (JFK)," ungkap Spada meskipun tidak percaya ada bukti bahwa keluarga Kennedy bertanggung jawab atas kematian Monroe.
Para saksi mengklaim telah mendengar rekaman yang mengganggu dari rumah Monroe yang disadap pada malam kematiannya. Di dalamnya terdapat suara Lawford, Robert yang marah, dan Monroe yang berteriak.
Film Blonde merupakan cerita semi-faktual tentang Monroe yang diadaptasi dari novel karya Joyce Carol Oates. Di dalamnya terdapat adegan yang membahas tentang kisah Monroe dan JFK.
Dari hal itu membuat banyak orang berspekulasi dan menjadi kontroversi karena penggambaran adegan yang terlalu berlebihan.
Menjelang akhir film, menunjukkan Monroe dibius dan dibawa ke karakter bernama "presiden" yang sangat mirip dengan JFK.
Karakter "Presiden" kemudian memaksa Monroe untuk melakukan tindakan seksual padanya sebelum berubah menjadi kekerasan sementara sulih suara menunjukkan Monroe berusaha melepaskan diri dari situasi tersebut.
Mengutip dari Irish Central, beberapa penonton menyebutnya "pembunuhan karakter" sementara yang lain menggambarkannya sebagai "eksploitasi" dari cerita Monroe.
Banyak yang mungkin menganggap Blonde merupakan film biografi tentang Monroe, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
Ini dikarenakan film tersebut menampilkan beberapa adegan imajiner dari kehidupan bintang Hollywood yang berlebihan.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
