Share

Kendaraan Lapis Baja Jerman 'Mogok Massal' saat Latihan NATO, Salah Satunya Terbakar

Rahman Asmardika, Okezone · Selasa 20 Desember 2022 16:54 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 20 18 2730905 kendaraan-lapis-baja-jerman-mogok-massal-saat-latihan-nato-salah-satunya-terbakar-O96hV7ZQWS.jpg Kendaraan lapis baja Puma Jerman. (Foto: Reuters)

BERLIN – Kendaraan tempur lapis baja Jerman, yang diharapkan bergabung dengan pasukan cepat tanggap NATO, gagal total setelah mengalami “mogok massal” selama latihan, demikian dilaporkan Der Spiegel, mengutip dokumen internal Bundeswehr, angkatan bersenjata negara itu.

Publikasi tersebut mengutip surat dari Mayor Jenderal Ruprecht von Butler, komandan Divisi Lapis Baja ke-10, yang mengatakan bahwa 18 kendaraan yang berpartisipasi dalam latihan NATO tersebut tidak dapat beroperasi. Dia menggambarkan kinerja kendaraan-kendaraan tersebut sebagai "kegagalan total".

Elektronik dikatakan rawan masalah, sementara satu kendaraan mengalami kebakaran di kompartemen pengemudi, demikian dilansir RT.

Von Butler dilaporkan menulis bahwa dua Puma operasional terakhir akhirnya rusak "setelah satu setengah jam, dengan kerusakan turret."

Cacat itu "tidak pernah terjadi dengan frekuensi seperti itu," kata komandan jenderal itu seperti dikutip. Dia menambahkan bahwa penampilan Puma "menjadi undian, terlepas dari semua persiapan yang diperlukan", yang "sangat menegangkan bagi pasukan".

Menurut Der Spiegel, Puma diperkirakan akan dikerahkan tahun depan sebagai bagian dari pasukan cepat tanggap NATO. Namun, von Butler dikutip mengatakan bahwa kendaraan itu tidak akan tersedia selama tiga sampai empat bulan.

Follow Berita Okezone di Google News

Puma akan digantikan oleh kendaraan tempur infanteri Marder yang lebih tua “sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tulisnya, sebagaimana dilaporkan. Von Butler menambahkan bahwa pihak berwenang akan melakukan segalanya untuk memulihkan kesiapan tempur Puma.

Karena banyaknya masalah, kendaraan lapis baja Puma sebelumnya dijuluki 'Pannenpanzer' atau 'tangki pemecah' oleh media Jerman.

Berita itu mengikuti berbagai laporan tentang kekurangan senjata dan amunisi di Bundeswehr, karena Berlin terus mengirim senjata ke Ukraina untuk konflik negara itu dengan Rusia.

Der Spiegel sebelumnya melaporkan bahwa Jerman tidak memiliki cukup artileri dan sistem pertahanan udara untuk berkontribusi pada unit multinasional seukuran batalion NATO, yang ditempatkan di Lituania.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini