Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasukan Pakistan Rebut Pusat Kontra-Terorisme yang Dikuasai Militan Taliban

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2022 |17:42 WIB
Pasukan Pakistan Rebut Pusat Kontra-Terorisme yang Dikuasai Militan Taliban
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

PESHAWAR - Pasukan keamanan Pakistan merebut kembali pusat interogasi kontra-terorisme pada Selasa, (20/12/2022) dua hari setelah gerilyawan merebutnya, kata sumber keamanan kepada Reuters, tetapi nasib para sandera di dalamnya masih belum jelas.

Pasukan keamanan masih mencari untuk membersihkan seluruh kompleks setelah melancarkan operasi untuk membebaskan para sandera dari gerilyawan Taliban Pakistan yang merebut senjata interogator dan menyandera interogator pada Minggu, (18/12/2022).

Enam petugas keamanan dan beberapa tahanan berada di dalam pusat tersebut, kata sumber tersebut, yang menolak untuk diidentifikasi karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

"Operasi telah selesai dan tidak ada perlawanan lagi...pasukan keamanan telah masuk ke dalam kompleks," kata seorang sumber keamanan sebagaimana dilansir Reuters.

Dia mengatakan rincian tentang sandera dan jumlah korban akan diberikan setelah operasi pembersihan selesai.

Militer dan kementerian dalam negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pasukan keamanan telah mengepung distrik militer di mana pusatnya terletak di kota barat laut Bannu, di mana sekira 20 pejuang dari Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), bersembunyi.

"Semua opsi gagal dan para teroris menolak untuk membebaskan orang yang tidak bersalah, jadi kami memutuskan untuk menggunakan kekerasan," kata seorang pejabat keamanan senior kepada Reuters sebelumnya.

Dia mengatakan kekuatan minimum akan digunakan untuk memastikan pembebasan para sandera dengan aman.

Menurut update dari pejabat keamanan lainnya, satuan elit komando Angkatan Darat, Special Service Group (SSG), telah dipanggil untuk melakukan operasi tersebut.

Penduduk mengatakan mereka mendengar ledakan yang datang dari sekitar pusat pada hari Selasa.

Pihak berwenang Pakistan pada Senin membuka pembicaraan untuk mencoba menyelesaikan pertikaian dengan militan.

TTP secara longgar bersekutu dengan Taliban Afghanistan.

Kelompok itu muncul untuk melawan negara Pakistan yang menegakkan Islam kerasnya sendiri di tahun-tahun setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya melakukan intervensi di negara tetangga Afghanistan untuk menggulingkan Taliban Afghanistan dan melewati perbatasan ke Pakistan.

TTP telah meningkatkan serangan sejak mengumumkan berakhirnya gencatan senjata yang ditengahi Taliban Afghanistan dengan pemerintah bulan lalu.

Menurut seorang juru bicara pemerintah provinsi, para militan menuntut perjalanan yang aman ke Afghanistan.

Seorang anggota Taliban Pakistan sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa kepemimpinan kelompok tersebut telah kehilangan kontak dengan orang-orang mereka di kompleks tersebut.

"Kami diberitahu bahwa operasi militer telah dimulai," katanya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement