Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KSBN Gelar Festival Audio Visual Karya Seni Budaya Nusantara, Gali Nilai-Nilai Luhur Bangsa

Inin Nastain , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2022 |18:14 WIB
KSBN Gelar Festival Audio Visual Karya Seni Budaya Nusantara, Gali Nilai-Nilai Luhur Bangsa
KSBN gelar festival film pendek. (Foto: Inin Nastain)
A
A
A

JAKARTA – Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) akan menggelar Festival Audio Visual Karya Seni Budaya Nusantara (FAVKSBN), yang akan dimulai 2023 nanti. Harapannya muncul karya film yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa, di tengah gempuran film-film kontemporer.

Ketua DPP Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji mengatakan, sejumlah tahapan sudah dimulai sejak sekitar satu bulan lalu. Puncaknya, FAVKSBN akan dihelat pada Agustus 2023 mendatang.

“Festival ini akan berlangsung lama, selama kurang lebih 11 bulan. Puncaknya pada 12 Agustus di Sumatera Utara. DPP menginginkan agar kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri lewat film ini. Di tengah gempuran negara asing, tidak ada jalan lain, kita harus mengangkat nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang di bumi Nusantara ini lewat festival film,” kata Hendardji dalam preskon secara daring, Selasa (20/12/2022).

Dijelaskannya, pelaksanaan FAVKSBN sendiri sekaligus sebagai pengamalan dari UU Nomor 5 2017. Lewat festival itu, diharapkan dapat membangun masa depan dan peradaban bangsa.

“Kita berbicara peradaban. Hal ini sejalan dengan rohnya UU Nomor 5 2017 dikatakan bahwa kebudayaan adalah investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa. Ketika kita akan membangun masa depan dan peradaban maka harus mengangkat nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang,” tegas dia.

FAVKSBN juga sekaligus untuk menyambut HUT Ke-100 Republik Indonesia. Dengan demikian, jelas dia, karya-karya film itu nantinya akan memiliki visi yang nyata. “Dalam rangka menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Sehingga film yang diangkat nantinya harus visioner, tetapi juga tidak lepas dari 10 unsur nilai-niai budaya sebagaimana tercantum di dalam pasal 5 UU no 5 tahun 2017. Nilai-nilai tradisi kita ini sangat kuat. Indonesia sangat kaya akan nilai-nilai tradisi,” papar dia.

“Ketika kita berbicara menyambut 100 tahun kemerdekaan, yang diharapkan di sini adalah alangkah indahnya indonesia itu menjadi pusat peradaban bangsa-bangsa. Untuk peserta, cintailah negeri ini dengan sepenuh hati lewat film. Cintailah nilai-nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang , nilai-nilai luhur . Kalau ini bisa diangkat jadi film, bisa jadi barometer peradaban bangsa-bangsa di dunia,” lanjut dia.

Ketua pelaksana FAVKSBN Adisurya Abdy mengatakan, event tersbeut bisa menjadi momen yang memiliki nilai besar berkaitan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Karya-karya tersebut juga bisa menjadi legalisasi bagi generasi muda.

“Saya berharap dari KSBN di seluruh Indonesia bisa turut berpartisipasi dalam melahirkan film pendek karya seni budaya nusantara yang panjangnya 20 menit. Tentunya apabila partisipasi KSBN wilayah dan cabang itu terwujud maka pada bulan Agustus di malam puncak acara pemilihan pemenangan atau penganugerahan, akan menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang sangat tinggi, untuk menjaga peradaban dan kemajuan kebudayaan,” beber dia.

“Saya berharap KSBN wilayah atau cabang memanfaatkan peluang ini untuk merefleksikan kekayaan seni, budaya di setiap wilayah. Sehingga nanti Agustus 2023 kita akan melihat kekayaan ragam budaya indonesia yang ada. Akan menjadi legasi bagi generasi ini dan generasi yang akan datang,” lanjut dia.

Wakil Ketua Bidang Desain dan Media Komunikasi Festival Audio Visual KSBN Erny Murniasih menjelaskan, ada beberapa kriteria yang menjadi dasar penilaian dalam ajang itu. Tradisi lisan, manuskrip, adalah beberapa kriteria yang akan menjadi penilaian para dewan juri.

“Untuk kriteria penilaian, adalah film-film atau karya-karya yang akan menampilkan satu atau beberapa unsur dari 10 kemajuan budaya ini. Ada tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, pengetahuan tradisional dan lain sebagainya. Ini yang memang menajdi kriteria penilaian untuk kita bisa lebih memanfaatkan penggunaan film-film ini agar bisa dikenal secara lebih luas,” jelas dia.

Dalam pelaksanaannya, diharapkan sedikitnya akan ada 37 karya yang berasal dari 37 wilayah KSBN. Dari 37 itu, nantinya akan diambil 10 finalis.

“Untuk target, sebenarnya kami mencoba setidaknya ada 37 karya film yang diikutsertakan. Karena memang diharapkan setiap provinsi atau setiap KSBN wilayah bisa mengirimkan perwakilannya,” papar dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement