Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duh! Masyarakat China Mulai Defisit Hasrat Seksual, Dianggap Tak Bermakna

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 21 Desember 2022 |05:03 WIB
Duh! Masyarakat China Mulai Defisit Hasrat Seksual, Dianggap Tak Bermakna
Ilustrasi/ Doc: Freepik
A
A
A

JAKARTA - Aseksual, atau orang-orang tanpa hasrat seksual, meningkat jumlahnya di China. Bagaimana kisah mereka berhadapan dengan budaya di sana?

Diane Xie tak khawatir ia tak punya ketertarikan seksual dan tak bisa membayangkan harus berhubungan seks dengan seseorang.

 BACA JUGA:Jenis-jenis Pelecehan Seksual, Salah Satunya Mengedipkan Mata

"Menurut saya terbebas dari hasrat seks bagus buat saya karena menurut saya seks itu tak bermakna dan tidak produktif," katanya dilansir dari BBC, Selasa (20/12/2022).

Tak ada angka pasti berapa jumlah orang yang mengaku aseksual di China. Psikolog Kanada profesor Anthony Bogaert memperkirakan untuk Inggris, jumlahnya bisa satu persen populasi orang dewasa.

 BACA JUGA:Seksinya Angela Lorenza Pakai Jersey Argentina, Netizen: Bikin Darah Berdesir-desir!

Dengan memakai perkiraan ini, peneliti di China menduga ada 10,8 juta orang aseksual di China, dengan angka 1,08 miliar orang berusia di atas 20 tahun menurut perhitungan terakhir.

Orang aseksual di China kini aktif di beberapa forum daring di beberapa media sosial di sana. Banyak yang bertukar pengalaman secara rutin dan mengembangkan kosa kata sendiri.

Gejala

Diane berusia 20-an. Ia pernah kuliah di Hong Kong, Inggris dan Belanda. Pertamakali mengenali dirinya sebagai aseksual ketika ia berpacaran dengan seorang pria Belanda yang ia temui di universitas.

Sesudahnya ia merasa bingung kenapa tak punya ketertarikan seksual kepada teman kencannya, sekalipun ia merasa punya hubungan romantis.

Akhirnya ia berhasil mengenali "gejala" itu ketika mendiagnosa diri secara daring.

Ia kemudian mengenai AVEN — Asexual Visibility and Education Network — komunitas aseksual daring terbesar. Sesudah membaca definisi aseksual di sana, ia merasa itulah dirinya.

Menurut Diane sebagai perempuan China, mengaku aseksual sangatlah sulit karena budaya yang mengedepankan nilai keluarga. Orangtua pasti panik dengan kemungkinan tak menikah dan tak punya anak.

Tekanan untuk menikah dan punya anak juga datang dari pemerintah, seiring kekhawatiran krisis demografi di China. Juga ada kekhawatiran surplus jumlah laki-laki akibat aborsi selektif yang dilakukan terhadap perempuan karena kebijakan satu anak di masa lalu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement