Penjelasan Ferdy Sambo Terkait CCTV Rusak Saat Penembakan Brigadir J
JAKARTA - Ferdy Sambo menjadi saksi dalam sidang dugaan kasus Obstruction of Justice kematian Brigadir J dengan terdakwa Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo pada Kamis (22/12/2022). Sambo menjelaskan mengapa sampai CCTV di dalam bekas rumah itu rusak saat peristiwa penembakan terjadi.
Awalnya, Ferdy Sambo ditanyai tentang BAP miliknya itu, yang mana dalam BAP itu Ferdy Sambo menyampaikan pada terdakwa Chuck Putranto terkait CCTV di dalam rumahnya itu sudah rusak. Sambo menjelaskan, pasca terjadinya penembakan Brigadir J, dia sempat bertanya pada ART rumahnya, Kodir tentang CCTV di dalam rumahnya itu.
"Waktu itu pasca kejadian, saya menanyakan ke Kodir, Dir CCTV di dalam hidup atau rusak? Rusak pak, saya sudah sampaikan ke Om Yosua, oh ya sudah," ujar Sambo menirukan perkataan Kodir di persidangan, Kamis (22/12/2022).
Menurut Sambo, penyidik lantas menanyakan padanya, termasuk Chuck Putranto terkait CCTV yang ada di dalam rumahnya itu. Dia lantas menerangkan pada mereka tentang kondisi CCTV yang ada di dalam rumahnya itu telah rusak.
Kepastian tentang rusaknya CCTV itu, tambahnya, dikonfirmasi pada tanggal 12, saat tim Bareskrim Polri melakukan olah TKP gabungan di bekas rumah dinasnya itu. Saat itu, dia kembali menanyakan pada Kodir tentang kondisi CCTV, yang mana Kodir lantas menunjukan bukti berupa chat terkait CCTV rusak itu.
Dari bukti itu, tambah Sambo, diketahui kalau sejatinya CCTV rumahnya itu telah rusak sejak bulan Juni 2022, yang mana tak kunjung diperbaiki oleh Brigadir J.
"Kepastian rusaknya di tanggal 12 pada saat tim olah TKP gabungan masuk ke Duren Tiga, saya menanyakan kembali ke kodir, Kodir itu benar rusak di dalam, dia sampaikan waktu itu di Saguling, benar pak, saya sudah chat Om Yosua tuk perbaiki, saya bilang mana chatnya, itu dibuka, sekitar bulan Juni dia menyampaikan bahwa Om (Yosua) CCTV rumah rusak, tolong diperbaiki, hanya dijawab oleh Yosua itu dichatnya iyah, tapi sampai hari kejadian itu tidak diperbaiki oleh Yosua," kata Sambo.
(Angkasa Yudhistira)
