Hasyim Asy’ari mengatakan, terkait acara itu, walaupun diambil di hari terakhir yakni tanggal 30 Jumadil Awal, tidak waktu yang tepat yakni 12 Rabiul Awal, namun yang terpenting adalah bisa mengambil hikmah, pelajaran dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dia juga mengatakan mau mengisi acara tersebut karena historinya juga merupakan jamaah Masjid Syafruddin Pedurungan Semarang.
“Karena sebenarnya saya juga jamaah masjid ini, setidaknya Salat Jumat di sini, tapi saya sudah lama Salat Jumat di sini. Ini silaturahmi keilmuan,” kata Hasyim Asy’ari.
Kegiatan itu dihadiri beberapa tokoh setempat. Ketua Takmir Masjid Syafruddin Semarang, K.H. Chobirun Zuhdiy pada sambutannya menyebut ada rangkaian acara yang ditutup pada kegiatan malam ini. Di antaranya sedekah koin untuk Yatim Piatu dan Duafa yang memperoleh Rp7juta, kemudian unit pengumpul zakat (UPZ) yang bisa membagikan 120 paket sembako per bulan.
“Kegiatan rangkaian peringatan Maulid ini rutin sejak 4 tahun silam, meski sempat libur karena ada pandemi. Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan seluruhnya, oleh Irmasyaf (Ikatan Remaja Masjid Syafruddin) ini semua dengan maksud untuk memberikan pendidikan, pembekalan dan pembelajaran kepada para remaja sekaligus menyiapkan kepemimpinan pengurus masjid ke depan,” bebernya.
Kabag Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang Agus Rokhim datang mewakili Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang berhalangan hadir.
“Kegiatan ini jadi sarana dan media untuk mengumpulkan kaum Muslimin di masjid-masjid, untuk menanamkan dan memupuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW, meneladaninya. Ahli sejarah Amerika Serikat Michael H. Hart menuliskan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh nomor satu di dunia,” kata dia membacakan sambutan Plt. Wali Kota.
Acara tersebut juga diramaikan dengan hiburan rebana, termasuk dibacakan lantunan ayat Suci Alquran.
(Arief Setyadi )