Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Taliban Kerahkan Meriam Air Bubarkan Protes Wanita Dilarang Masuk Universitas

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 26 Desember 2022 |13:53 WIB
Taliban Kerahkan Meriam Air Bubarkan Protes Wanita Dilarang Masuk Universitas
Sejumlah wanita menggelar protes menentang larangan perempuan masuk universitas yang diberlakukan Taliban (Foto: Reuters)
A
A
A

KABUL – Sekelompok wanita turun ke jalan di kota Herat di Afghanistan pada Sabtu (24/12/2022), memprotes perintah Taliban minggu ini yang menangguhkan semua siswa wanita untuk kuliah di universitas di negara tersebut.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan para pejabat Taliban menggunakan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa perempuan.

Gadis-gadis terlihat berlari dari meriam air dan meneriakkan kata ‘pengecut’ ke pejabat.

Pengumuman Taliban pada minggu ini bahwa mereka menangguhkan pendidikan universitas untuk siswa perempuan adalah langkah terbaru dalam tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap kebebasan perempuan Afghanistan.

 BACA JUGA: Protes Larangan Perempuan Masuk Universitas, Taliban Tangkap 5 Wanita dan 3 Wartawan

Dikutip CNN, langkah itu dilakukan meskipun kelompok tersebut berjanji ketika kembali berkuasa tahun lalu bahwa mereka akan menghormati hak-hak perempuan.

BACA JUGA: Bela Larangan Perempuan Masuk Universitas, Taliban Salahkan Pakaian Mahasiswi

Ini mengikuti langkah serupa pada Maret tahun ini yang melarang anak perempuan kembali ke sekolah menengah.

Siswa laki-laki di universitas di seluruh negeri telah menanggapi larangan pendidikan terbaru dengan memboikot ujian mereka sebagai protes.

“Pendidikan adalah kewajiban laki-laki dan perempuan,” bunyi pernyataan dari Institut Pendidikan Tinggi Mirwais Nika di Kandahar yang dikeluarkan pada Sabtu (24/12/2022).

“Ini adalah hak fundamental dan rahasia pembangunan dan kemandirian negara,” lanjutnya.

Pihak sekolah mengatakan siswa awalnya meminta pejabat Taliban untuk membatalkan larangan tersebut tetapi tidak ada tanggapan positif yang diberikan. Mereka menegskan jika ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan memicu aksi boikot tersebut.

Seorang pejabat universitas mengatakan kepada CNN bahwa keputusan siswa untuk memboikot ujian penerimaan mereka akan menyebabkan kelas ditunda.

Seperti diketahui, Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021 dalam pengambilalihan kilat setelah penarikan pasukan AS, setelah sebelumnya memerintah negara itu dari 1996 hingga 2001 – ketika invasi pimpinan AS memaksa kelompok itu dari kekuasaan.

Di bawah periode pemerintahan sebelumnya, kelompok ini terkenal karena perlakuannya terhadap perempuan sebagai warga negara kelas dua.

Setelah merebut kekuasaan tahun lalu, kelompok tersebut membuat banyak janji bahwa mereka akan melindungi hak perempuan dan anak perempuan.

Tetapi para aktivis mengatakan Taliban telah mengingkari kata-kata mereka dan terus menggerogoti kebebasan perempuan sekali lagi.

Pada Sabtu (24/12/2022), kelompok itu memerintahkan semua organisasi non-pemerintah (LSM) lokal dan internasional di negara itu untuk menghentikan karyawan perempuan masuk kerja. Pernyataan resmi kementerian mengatakan ketidakpatuhan akan mengakibatkan pencabutan izin LSM.

Seorang juru bicara mengatakan kepada CNN bahwa langkah itu karena tidak mematuhi aturan berpakaian Islami dan undang-undang serta peraturan lain dari Imarah Islam. Wanita Afghanistan tidak bisa lagi bekerja di sebagian besar sektor.

Hak perjalanan mereka juga sangat dibatasi dan akses ke ruang publik dibatasi secara signifikan. Wanita juga diharuskan untuk menutupi diri mereka sepenuhnya di depan umum termasuk menutup wajah mereka.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement