SEMARANG - Sebanyak 232 wisatawan terjebak di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Sabtu 24 Desember 2022. Mereka terjebak lantaran cuaca buruk.
Berikut 5 fakta wisatawan terjebak di Karimunjawa akibat cuaca buruk, sebagaimana dirangkum pada Senin (26/12/2022) :
1. Pengumuman BMKG
Sebelumnya, gelombang ekstrem berpotensi terjadi sekitar laut Jawa. Berdasar pengumuman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang, gelombang setinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian tengah.
Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan Jawa Tengah seperti perairan Brebes - Pemalang, Pekalongan - Kendal, Semarang-Demak, Jepara dan Pati - Rembang.
2. Nelayan dan Wisatawan Diminta Waspada
Terkait informasi dari BMKG itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes M Iqbal Alqudusy meminta nelayan dan masyarakat yang akan berwisata di daerah-daerah tersebut untuk berhati-hati.
"Menunggu dari Info BMKG bila memungkinkan untuk berlayar, Ditpolair selalu berkomunikasi dan bekerjasama dengan ASDP, PT pelayaran akan berupaya menjemputnya. Mereka masih bermalam di home stay yang ada di Karimunjawa," kata Iqbal dalam keterangannya.
3. Siagakan Tim SAR
Iqbal mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan preventif. Selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan tim SAR.
"Saat ini Polda Jateng melalui Ditpolairud sudah melakukan langkah-langkah preventif seperti pemberian imbauan serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Tim SAR Polda juga sudah disiagakan," tuturnya.
4. Keselamatan Paling Utama
Iqbal juga mengapresiasi perusahaan atau pihak-pihak yang telah mengambil langkah pencegahan untuk tidak beroperasi saat kondisi laut tidak bersahabat.
"Seperti salah satu perusahaan transportasi laut yang mengumumkan pembatalan pelayaran ke Karimunjawa. Langkah-langkah pencegahan seperti ini perlu diapresiasi. Keselamatan masyarakat tetap paling utama," tuturnya.
5. Berikan Peringatan ke Nelayan
Iqbal menjelaskan, untuk di polres-polres jajaran Pantura, sudah diinstruksikan untuk menggerakkan bhabinkamtibmas untuk memberikan peringatan pada komunitas nelayan dan memonitor perkembangan situasi.
"Masing-masing polres sepanjang diinstruksikan bertindak sesuai kakerda (karakteristik kerawanan daerah masing-masing). Kita berupaya kondisi gelombang tinggi dan cuaca buruk di laut Jawa berdampak fatal atau hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)