JAKARTA - Seperti negara-negara pada umumnya, Malaysia memiliki lagu kebangsaan yang digunakan pada momen-momen nasional maupun internasional. Lagu kebangsaan tersebut berjudul Negaraku yang ternyata diciptakan oleh orang Indonesia.
Lagu kebangsaan milik Malaysia ini sering digadang-gadang mirip dengan lagu Terang Bulan milik musisi Indonesia, Saiful Bahri. Namun, ternyata benar adanya.
BACA JUGA: Sejarah Berdirinya Negara Malaysia
Berdasarkan penelusuran Okezone, lagu Negaraku memang diciptakan oleh Saiful Bahri, seorang pimpinan Orkes Studio Jakarta (milik RRI). Keluarga Saiful juga meyakini lagu tersebut menjadi salah satu dari ribuan lagu yang diciptakannya.
Lagu ciptaan Saiful memang pernah diminta oleh Malaysia. Bahkan, Presiden Soekarno pada sebuah acara Perayaan HUT Kemerdekaan RI pernah meminta Saiful untuk memberikan lagu Terang Bulan untuk dijadikan lagu Kebangsaan Malaysia.
Mengutip Okezone, lagu Terang Bulan ini diadaptasi sebuah lagu yang populer berjudul "La Rosalie", pada akhir abad 19 di wilayah jajahan Perancis, sekitar lautan Hindia. "Lo Rosalie sendiri adalah gubahan musisi berkebangsaan Perancis Pierre-Jean de Béranger (1780-1857).
BACA JUGA: Momen Anwar Ibrahim Ditelepon Jokowi Usai Terpilih sebagai PM Malaysia, Ini Isi Percakapannya
Popularitas lagu tersebut sampai melintasi lautan Hindia dan mencapai wilayah Kepulauan Melayu pada awal abad 20. Pada tahun 1888, lagu tersebut digunakan sebagai lagu kebangsaan negara bagian Perak, Malaysia.
Lagu tersebut pertama kali digunakan sebagai lagu kebangsaan Perak ketika Sultan Idris dari Perak diundang oleh Ratu Victoria ke London pada 1888, setahun setelah dinobatkan sebagai Sultan.
Nada yang sama kemudian diperkenalkan oleh "Indonesian Bangsawan" (Opera), yang sedang mengadakan pementasan di Singapura pada tahun 1920. Dengan serta-merta, melodi tersebut kemudian menjadi sangat terkenal dan kemudian dinamai Terang Bulan.
Terang Bulan dengan segera menjadi lagu tembang "evergreen", yang sering ditampilkan pada pesta-pesta, kabaret-kabaret, dan dinyanyikan oleh begitu banyak orang pada 1920-an hingga 1930-an.
Namun setelah kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957 dan lagu "Allah Lanjutkan Usia Sultan" diadaptasi sebagai lagu kebangsaan negara Malaysia dengan judul "Negaraku", lagu tersebut tidak dimainkan secara bebas lagi dan penggunaannya telah diatur oleh Undang-undang.
Menurut Kepala Cabang Lokanta Surakarta Perum Percetakan Negara RI, Ruktiningsih mengatakan bahwa lagu Terang Bulan pertama kali diputar di RRI Jakarta pada tahun 1956, sedangkan Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957.
Perbedaan antara lagu Terang bulan dengan lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku', kata dia, hanya terletak pada syairnya saja, sedangkan nada dan iramanya hampir sama.
(Rahman Asmardika)