JAKARTA - Sejarah masuknya Islam di Kamboja yang mayoritas warganya beragama Buddha memang menarik untuk dibahas. Negara bagian dari Asia Tenggara ini menjadi negara dengan pemeluk Buddha terbanyak, tercatat hampir 97 persen penduduknya memeluk agama ini.
Namun tak ada pula yang beragama Islam dan Katolik. Mengetahui mayoritas penduduknya menganut agama Buddha, lalu bagaimana sejarah masuknya Islam di Kamboja? Simak penjelasan berikut ini.
Sejarah Masuknya Islam di Kamboja yang Mayoritas Warganya Beragama Buddha
Beberapa sejarawan beranggapan Islam masuk di Kamboja pada abad ke-11 Masehi. Kaum Muslim berperan penting dalam pemerintahan Kerajaan Champa.
Setelah keruntuhan kerajaan tersebut, kaum Muslim pun berpindah ke berbagai daerah, termasuk ke Kamboja. Muslim Cham yang ada di negara tersebut berperan dalam penyebaran Islam.
Etnis Cham sendiri telah memeluk Islam semenjak bertemu pedagang dan pengrajin dari Arab dan India. Mereka bermigrasi ke Kamboja pada abad ke-15 bersamaan dengan datangnya etnis Melayu ke negara tersebut yang juga pemeluk agama Islam.
Kaum Muslim di Kamboja pun terus berkembang, hingga pada 1975 ada ratusan masjid yang telah dibangun dengan sekitar 300 guru agama dan 300 khatib. Banyak di antara guru-guru tersebut bahkan belajar di Malaysia dan beragam universitas Islam di Kairo, India, atau Madinah.
Melansir dari Ensiklopedi Oxford: Dunia Islam Modern (2002), praktik dan kepercayaan Muslim di Kamboja sama dengan Muslim Asia Tenggara ortodoks lainnya. Kaum Muslim yang ada cenderung mengikuti praktik-praktik religius secara lebih teratur dibanding Muslim Vietnam.
Sayangnya kemenangan Khmer Merah membuat komunitas rezim tersebut berhasil mengikis para kaum Muslim Kamboja. Hingga 1980, akibat kekejaman dan otoriter rezim tersebut para kaum Muslim di Kamboja menjadi minoritas.