Share

Kronologi Santri Ponpes di Malang Pukuli Teman hingga Hidungnya Patah

Avirista Midaada, Okezone · Senin 02 Januari 2023 21:03 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 02 519 2738932 kronologi-santri-ponpes-di-malang-pukuli-teman-hingga-hidungnya-patah-OO7vsfey04.jpg Ilustrasi penganiayaan (Foto: Ist)

MALANG - Santri Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur 2 Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali mendapat tindakan penganiayaan oleh temannya. Penganiayaan dilakukan di area Ponpes An-Nur 2 karena korban berinisial DFA (12) ini dituduh mengadukan pelaku berinisial KR, asal Gresik membolos.

Abdul Aziz, ayah korban santri DFA mengungkapkan, anaknya mendapat tuduhan dari dua orang santri lainnya bahwa DFA melaporkan KR ke guru bahwa ia membolos belajar mengajar dengan merokok di area sekolah atau dalam Ponpes. Padahal, yang melaporkan RK ke guru bukanlah DFA melainkan ada santri lainnya, sehingga memancing emosi KR ke DFA.

"Anak saya ini diduga yang melaporkan pelaku bahwa dia (KR) nggak ikut pelajaran. Jadi nggak ikut pelajaran, oleh teman lainnya dilaporkan kalau dia nggak ikut pelajaran. Informasinya dia merokok di gasebo," ucap Aziz, saat ditemui usai mediasi di Polres Malang, Senin (2/1/2023).

BACA JUGA:Dipukuli Temannya, Santri Ponpes di Malang Hidungnya Patah 

Aziz menambahkan, pelaku KR ini tidak memverifikasi siapa yang melaporkannya ke guru saat membolos ketika jam belajar berlangsung. Alhasil begitu mendapat laporan dari dua temannya lainnya yang melaporkan adalah anaknya, KR langsung marah dan menghajar DFA, pada Sabtu 26 November 2022.

"Karena yang bersangkutan tidak mau verifikasi itu benar dan tidak, maka kemudian setelah pelajaran sudah selesai, kemudian ditutuplah pintu sekolah, dieksekusilah di situ. Dia naik ke meja, ditendang, dipukuli, diinjak - injak, sampai terkencing-kencing (korban), sampai memohon ampun. Dan seterusnya, tapi tidak dipedulikan," ujarnya.

 BACA JUGA:Polisi Tangkap Santri Bakar Temannya Gegara Dituduh Curi Uang

Follow Berita Okezone di Google News

Setelah puas melampiaskan amarahnya ke DFA, KR langsung meninggalkan DFA begitu saja di lantai dalam kondisi tergeletak dengan kondisi luka memar di sejumlah bagian tubuhnya. Ironisnya, aksi KR itu dilakukan saat waktu masih siang sepulang sekolah, pada Sabtu 26 November 2022.

Dirinya memastikan berdasarkan pengakuan anaknya dan beberapa temannya hanya KR yang melakukan aksi penganiayaan itu. Usia KR yang lebih tua dibandingkan anaknya dan beberapa temen dekat korban juga membuat mereka tak berani melakukan perlawanan.

Hal ini juga membuat pihak keamanan Ponpes An-Nur 2 pun tak tahu, karena saat kejadian pintu ruangan kelas ditutup oleh terduga pelaku.

"Jadi itu KR kalau terduga pelakunya ya usianya 14 tahun. Dipukul pakai tangan kosong, (pelaku pemukulan) satu orang, dan pintu ditutup," ujarnya.

Akibat pukulan berkali-kali dari KR ini anak Abdul Aziz mengalami sejumlah luka di lebam di beberapa bagian tubuhnya, bahkan tulang hidungnya juga patah. Kini, setelah laporan dilayangkan ayah korban, polisi akhirnya baru melakukan langkah mediasi setelah dua bulan kejadian berlangsung.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini