UGANDA - Polisi di Uganda telah menangkap penyelenggara acara terkenal di balik konser Tahun Baru 2023 yang menewaskan 10 orang, kebanyakan anak-anak.
Abbey Musinguzi, juga dikenal sebagai Abitex, adalah promotor yang banyak dicari.
Kemacetan terjadi saat kerumunan bergegas ke tempat parkir tempat tersebut untuk menonton pertunjukan kembang api pada tengah malam di ibu kota, Kampala.
BACA JUGA: 3 Fakta Perayaan Tahun Baru Berdarah di Uganda, 9 Orang Tewas Terinjak-injak
Juru bicara kepolisian Fred Enanga mengatakan hanya satu dari empat pintu keluar di mal Freedom City yang dibuka pada saat itu.
BACA JUGA: Perayaan Tahun Baru 2023 di Uganda Telan Korban Jiwa, 9 Orang Meninggal Akibat Terinjak-injak hingga Mati Lemas
"Orang yang bersuka ria memiliki satu pintu masuk dan keluar. Sehingga beberapa korban terjebak dan terinjak-injak melalui lorong sempit yang menjadi kemacetan bagi banyak orang, kebanyakan remaja," katanya, dikutip BBC.
Dia menambahkan mereka sedang menyelidiki apakah "kelalaian" yang harus disalahkan atas hilangnya nyawa.
Diperkirakan 500 orang berada di tempat tersebut di sepanjang jalan raya Kampala-Entebbe saat terjadi kecelakaan.
Follow Berita Okezone di Google News
Mal yang memiliki area bermain anak-anak dalam ruangan dan kolam renang ini merupakan tempat populer untuk acara keluarga.
Situs berita Daily Monitor setempat melaporkan ibu yang dua anaknya meninggal dalam insiden itu itu mengatakan, dia mulai keluar dari venue pada pukul 23.00 waktu setempat. Namun orang-orang yang menjaga satu-satunya pintu keluar menuju tempat parkir menutupnya dan memerintahkan mereka kembali ke dalam, menjebak orang-orang di gang sempit.
"Banyak orang mulai pingsan dan anak-anak mulai menangis. Anak-anak saya yang lebih tua saling berpelukan dan terpisah dari saya... Saya kemudian mulai mencari anak-anak yang lebih kecil tetapi saya tidak bisa bergerak. Saya juga berjuang untuk tetap hidup. Beberapa orang jatuh,” terangnya.
Dia berhasil keluar dari kerumunan dan mulai mencari anak-anaknya, tetapi menemukan tubuh mereka di rumah sakit yang berbeda.
Beberapa orang meninggal di tempat karena mati lemas sementara yang lain meninggal kemudian di klinik setempat.
Media lokal melaporkan bahwa penyelenggara acara telah menutup tiga gerbang keluar lainnya untuk mencegah orang yang tidak memiliki tiket masuk ke venue.
Terkait hal ini, penyelenggara acara belum membuat komentar publik.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.