Kementerian pertahanan telah berjanji untuk meluncurkan unit drone baru untuk meningkatkan sistem pengawasan dan pengintaiannya terutama terhadap drone yang lebih kecil.
Itu juga mengungkapkan rencana minggu lalu untuk menghabiskan KRW560 miliar (Rp6,9 triliun) selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan kemampuan anti-drone, termasuk mengembangkan senjata laser udara dan pengacau sinyal.
Yoon telah memperingatkan dia akan mempertimbangkan untuk menangguhkan pakta militer antar-Korea 2018 jika Korut melanggar wilayah udaranya lagi.
Korea Utara yang tertutup telah mengejar program rudal dan senjata nuklir yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korea Utara dan Selatan secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
(Rahman Asmardika)