Share

Hapus Peran Wanita dari Kehidupan Publik, PBB Desak Taliban untuk Akhiri 'Kampanye Berbahaya' Terhadap Perempuan

Susi Susanti, Okezone · Senin 09 Januari 2023 11:49 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 09 18 2742694 hapus-peran-wanita-dari-kehidupan-publik-pbb-desak-taliban-untuk-akhiri-kampanye-berbahaya-terhadap-perempuan-Fn15W55g0j.jpg PBB desak Taliban akhiri kampanye berbahaya terhadap perempuan di sana (Foto: AP)

KABUL - Para pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sebuah organisasi bantuan bertemu dengan Taliban di Afghanistan. Pertemuan itu terjadi di tengah seruan yang semakin intensif agar para penguasa Islamis di negara itu mengakhiri apa yang digambarkan oleh seorang pejabat PBB sebagai "kampanye berbahaya" untuk mengecualikan perempuan dari kehidupan publik.

Pertemuan itu terjadi ketika Melissa Fleming, juru bicara PBB, mengatakan dalam komentar baru-baru ini bahwa kampanye sistematis oleh otoritas de facto negara itu untuk secara bertahap menghapus perempuan dari kehidupan publik dan menyangkal kontribusi mereka adalah tindakan tidak biasa yang merugikan diri sendiri.

BACA JUGA:  Berlinang Air Mata, Profesor Afghanistan Robek Ijazah Master dan Doktor saat Siaran Langsung di TV Protes Taliban Atas Hak Pendidikan Wanita

Pernyataan Fleming itu muncul ketika Markus Potzel, utusan PBB untuk Afghanistan, mengadakan pertemuan berturut-turut dengan para menteri senior Taliban di ibu kota Afghanistan, Kabul. Potzel mendesak para pejabat Taliban untuk mencabut kebijakan yang melarang perempuan bersekolah dan bekerja untuk kelompok-kelompok bantuan, dengan alasan kondisi kemanusiaan yang mengerikan di negara itu.

 BACA JUGA: Bertemu Taliban, PBB Desak Pencabutan Larangan Pekerja Perempuan di LSM

Potzel mengadakan pertemuan terkini pada Minggu (8/1/2023) dengan menteri Taliban urusan promosi kebajikan dan pencegahan kejahatan, yang bertugas menafsirkan dan menegakkan hukum Islam versi Taliban.

"Larangan diskriminatif terbaru terhadap perempuan oleh Taliban mencegah (pengiriman) bantuan yang bisa menyelamatkan jiwa mencapai warga Afghanistan dan akan merugikan [ekonomi] Afghanistan," ungkap kantor Potzel mengutip pernyataannya kepada Muhammad Khalid Hanafi, dikutip VOA.

Follow Berita Okezone di Google News

Bulan lalu, para penguasa garis keras tiba-tiba melarang staf perempuan Afghanistan bekerja untuk organisasi non-pemerintah (LSM) nasional dan internasional. Taliban berasalan bahwa para perempuan itu tidak mengenakan jilbab sesuai perintah resmi.

Para pejabat PBB mengatakan bahwa langkah itu membuat sejumlah program kemanusiaan ditangguhkan di negara di mana jutaan orang membutuhkan bantuan mendesak.

Diskusi Potzel dengan para pejabat Taliban di Kabul itu terjadi ketika Dewan Keamanan PBB bersiap untuk bertemu secara tertutup pada 13 Januari mendatang untuk memperdebatkan larangan terhadap pekerja bantuan kemanusiaan Afghanistan di negara itu.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini