ADDIS ABABA - Seruan Uni Afrika agar memiliki perwakilan permanen di Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), menemui hambatan setelah gagal mendapatkan dukungan dari Menteri Luar Negeri China yang baru, Qin Gang, pada Rabu 11 Januari 2023.
Namun, dalam acara pembukaan markas baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika yang dibangun China di ibu kota Ethiopia Addis Ababa, Qin justru menekankan kemitraan China dengan Afrika, dalam masalah keamanan dan pembangunan ekonomi.
China sendiri, yang telah banyak berinvestasi dalam berbagai proyek infrastruktur di Afrika, termasuk dalam pembangunan jalur kereta, jalan raya, dan rumah sakit, merupakan anggota tetap DK PBB.
ย BACA JUGA:Cegah Pengaruh China, Australia Desak Pembentukan Pakta Keamanan dengan Papua Nugini
Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat menyebut, kurangnya keterwakilan Afrika di DK PBB sebagai masalah penting, karena sebagian besar isu yang ada dalam agenda dewan tersebut biasanya berhubungan dengan negara-negara Afrika.
โBenua Afrika, dengan 1,3 miliar penduduk dan 54 negara anggota, memiliki hak untuk menjadi anggota dari pemerintahan internasional ini dan menjadi anggota tetap dewan keamanan,โ kata Moussa.
Selama konferensi pers, Qin menolak gagasan bahwa China dan AS bersaing dan justru menyerukan ajakan untuk saling menghormati.
ย BACA JUGA:Jepang Kecam China Hentikan Pemberian Visa
Follow Berita Okezone di Google News