Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jaksa Agung AS Tunjuk Penasihat Khusus untuk Selidiki Dokumen Rahasia yang Ditemukan di Kantor dan Rumahnya

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 13 Januari 2023 |07:09 WIB
Jaksa Agung AS Tunjuk Penasihat Khusus untuk Selidiki Dokumen Rahasia yang Ditemukan di Kantor dan Rumahnya
Jaksa Agung AS bentuk penasihat khusus untuk selidiki dokumen pribadi yang ditemukan di kantor dan rumah Presiden AS Joe Biden (Foto: AP)
A
A
A

WASHINGTON - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland telah menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki penanganan dokumen rahasia yang ditemukan di di kantor dan rumah Presiden Joe Biden.

Adapun Robert Hur, mantan pejabat senior departemen kehakiman selama kepresidenan Trump, akan memimpin penyelidikan.

File rahasia baru-baru ini ditemukan di rumah Biden dan di kantor yang dia gunakan setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden.

BACA JUGA:  Lagi-Lagi Dokumen Rahasia Terkait Biden Ditemukan di Kantor Pribadi, DPR AS Serukan Pemeriksaan

Gedung Putih mengatakan Biden akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan tersebut.

BACA JUGA:  Dokumen Rahasia Pemerintah Ditemukan di Wadah Pemikir, Trump: Kapan Rumah Biden Digerebek FBI?

Penemuan dokumen-dokumen itu disebut memalukan secara politik bagi Biden, karena hal itu terjadi selama penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap dugaan kesalahan penanganan file-file rahasia mantan Presiden Donald Trump.

Kumpulan file pertama ditemukan pada 2 November lalu di Penn Biden Center, sebuah wadah pemikir yang diluncurkan oleh Biden di Washington DC. Dokumen ini kemudian diserahkan ke Arsip Nasional AS.

Garland mengatakan kumpulan file kedua ditemukan pada 20 Desember di rumah Biden di Wilmington, Delaware. Dia menambahkan bahwa pada Kamis (12/1/2023) pagi, pengacara Biden memanggil penyelidik untuk memberi tahu mereka tentang dokumen tambahan, yang juga ditemukan di rumah pribadi presiden.

Setelah penyelidikan awal oleh Jaksa Penuntut AS John Lausch, Garland mengatakan kantornya memutuskan bahwa penasihat khusus diperlukan untuk menyelidiki penanganan berkas oleh Biden karena "keadaan luar biasa" dari masalah tersebut.

"Penunjukan ini menggarisbawahi komitmen publik departemen untuk independensi dan akuntabilitas dalam hal-hal yang sangat sensitif, dan untuk membuat keputusan yang hanya dipandu oleh fakta dan hukum," terangnya.

Hur mengatakan dia akan menyelidiki masalah ini dengan penilaian yang adil dan tidak memihak.

Pengacara Gedung Putih Richard Sauber mengatakan Biden telah bekerja sama sepenuhnya dengan tinjauan departemen kehakiman, dan akan terus melakukannya.

"Kami yakin bahwa tinjauan menyeluruh akan menunjukkan bahwa dokumen-dokumen ini salah tempat, dan Presiden serta pengacaranya segera bertindak setelah menemukan kesalahan ini," katanya.

Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada CBS, mitra BBC di AS, bahwa peninjauan sejauh ini mencakup wawancara dengan saksi yang mungkin mengetahui bagaimana dokumen rahasia ditangani.

Sementara itu, berbicara kepada wartawan pada Kamis (12/1/2023) pagi, Biden menegaskan kembali bahwa pengacaranya telah memberi tahu pejabat tentang penemuan tersebut dan bahwa dia menangani masalah ini dengan serius.

Dia menambahkan bahwa dokumen tambahan yang ditemukan dikunci di garasi di samping mobil sport Chevrolet Corvette tahun 1960-an miliknya.

Sauber menjelaskan pencarian tambahan di garasi rumah Biden menemukan di antara surat-surat pribadi dan politik sejumlah kecil catatan Administrasi Obama-Biden tambahan dengan tanda rahasia.

Pengacara juga menggeledah rumah Biden di Pantai Rehoboth, Delaware, tetapi tidak menemukan file tambahan.

Biden sekarang menghadapi pertanyaan tentang apakah file yang baru ditemukan itu menyimpan informasi sensitif yang dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy juga menyuarakan keprihatinan tentang penemuan itu.

"Mereka tahu ini terjadi pada Presiden Biden sebelum pemilihan (tengah semester AS), tetapi mereka merahasiakannya dari publik Amerika," ujarnya.

Pendahulu Biden, Trump, saat ini sedang diselidiki oleh departemen kehakiman setelah lebih dari 325 file rahasia - termasuk beberapa yang ditandai dengan sebutan Rahasia dan Sangat Rahasia - ditemukan tahun lalu di perkebunan Mar-a-Lago miliknya di Florida.

Penyelidik mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah Trump melanggar undang-undang federal dengan menghalangi proses pemulihan dokumen atau menghancurkan materi pemerintah. Mantan presiden itu membantah melakukan kesalahan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement