Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Populer di Indonesia, Lato-Lato Ternyata Dilarang Keras di Negara-Negara Ini

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 13 Januari 2023 |14:20 WIB
Populer di Indonesia, Lato-Lato Ternyata Dilarang Keras di Negara-Negara Ini
Ilustrasi. (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA Lato-lato kini tengah menjadi permainan populer di Indonesia. Tidak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa pun terlihat memainkan permainan yang menimbulkan suara berisik yang khas itu.

Tidak hanya di Indonesia, lato-lato ternyata pernah populer di mancanegara pada era 1960 hingga 1970-an. Menurut Groovy History, di luar negeri, lato-lato dikenal dengan berbagai nama mulai dari click-clacks, knockers, Ker-Bangers dan Clackers.

Namun, meski digandrungi anak-anak, lato-lato ternyata juga dilarang di sejumlah negara di dunia. Bukan karena suara berisiknya yang bisa membuat kesal dan menguji kesabaran, tetapi karena lato-lato dianggap berbahaya bagi penggunanya dan orang di sekitar.

Berikut beberapa negara yang melarang lato-lato, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

Amerika Serikat

Pada 1970-an Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan bahaya publik terkait lato-lato atau clanker. Peringatan itu diumumkan menyusul setidaknya empat cidera akibat clanker yang “meledak” atau terlepas.

Setelah beberapa tahun, lato-lato dikategorikan sebagai “bahaya mekanis” dan dilarang hingga akhirnya hilang dari pasaran di Amerika Serikat. Beberapa lato-lato yang masih dijual di kemudian hari disita oleh pihak berwenang.

Inggris Raya

Seperti juga di Amerika Serikat, lato-lato juga sangat populer di Inggris Raya dan Kanada pada 1970-an, dan seperti di Amerika Serikat, mainan ini juga akhirnya dilarang di Negeri Raja Charles itu. Di Inggris Raya lato-lato dilarang karena potensi bahaya yang ditimbulkan, mulai dari pecah atau meledak, yang dapat menimbulkan kebutaan, hingga menyebabkan cedera pergelangan tangan.

Mesir

Di Mesir lato-lato menjadi populer pada 2017 dan membuat marah pihak berwenang di negara itu, bukan karena potensi bahayanya. Pada saat ini, lato-lato sudah dibuat menggunakan plastik sehingga kemungkinan mainan ini pecah menjadi kepingan yang bisa membutakan mata sangat minim.

Namun, di Mesir lato-lato mendapat nama lain yaitu “Sisi’s Balls”, yang bisa diterjemahkan menjadi “buah zakar Sisi”, merujuk pada Presiden Abdel Fatah el Sisi. Nama ini membuat lato-lato dianggap menghina oleh pemerintah dan ribuan mainan itu segera disita oleh pihak berwenang.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement