Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Isi Lengkap Nota Pembelaan Putri Candrawathi: Saya Ingin Memeluk Putra-Putri Kami

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Rabu, 25 Januari 2023 |13:35 WIB
Isi Lengkap Nota Pembelaan Putri Candrawathi: Saya Ingin Memeluk Putra-Putri Kami
A
A
A

Majelis Hakim Yang Mulia,

Dalam usia belasan tahun, saat Saya sekolah di SMP Negeri 6 Makasar, Tuhan mempertemukan Saya dengan Ferdy Sambo yang saat ini menjadi Suami Saya. Saat itu, sewajarnya siswa SMP, Kami berinteraksi sebagai teman sekolah, belajar bersama, bermain dan bersenda gurau. Kemudian, Kami melanjutkan sekolah di SMA yang berbeda. Saya di SMA Negeri 8 Makasar dan Ferdy Sambo di SMA Negeri 1 Makasar. Sekalipun demikian, Kami tetap bertukar-kabar, dan bertemu kembali sebagai siswa di tempat Bimbingan Belajar yang sama menjelang tamat SMA.

Setelah itu, Kami berpisah jalan. Ferdy Sambo menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian di Semarang. Hingga kemudian Kami dipertemukan, disatukan kembali dan mengucapkan janji setia dalam pernikahan pada tanggal 7 Juli 2000.

Sungguh, Saya sangat bersyukur dan tidak pernah menyesal sedikit pun memilih seseorang yang Saya

cintai, IPTU Ferdy Sambo sebagai pasangan hidup. Saat itu, Suami Saya menjalankan tugasnya sebagai Wakil Kepala Satuan Reserse Polres Jakarta Timur. Sejak itulah, babak baru kehidupan Saya sebagai seorang istri Polisi, seorang Bhayangkari, dimulai.

Menjadi istri Polisi mengajarkan saya untuk senantiasa menjalankan multiperan dan tanggung jawab, baik kepada keluarga ataupun organisasi Bhayangkari secara seimbang. Saya belajar tentang bagaimana istri harus mendampingi suami, mendapat bimbingan dan pengalaman dari para senior di Bhayangkari. Nilai-nilai penting seperti “Melayani bukan untuk Dilayani” senantiasa saya jalankan hingga detik ini. Bahkan, Saya juga harus belajar merelakan dan memahami situasi yang mewajibkan Suami untuk mendahulukan pelaksanaan tugas melayani masyarakat. Dalam sebuah kondisi tertentu, Suami harus pergi menjalankan tugas saat Kami sedang menjalani kehangatan bersama keluarga dan merindukannya. Sebagai isteri Polisi, Saya paham dan harus ikhlas. Harus rela. Karena kecintaan terhadap keluarga tumbuh bersama dan sama besarnya dengan kecintaannya terhadap institusi POLRI.

Sebagai seorang Bahayangkari, Saya juga memahami pendidikan adalah hal yang utama. Dengan pendidikan, dapat dibentuk karakter agar mampu bertahan di setiap keadaan. Maka, ketika saya mendampingi Suami Saya, Ferdy Sambo saat dipercayakan untuk memimpin Kapolres Brebes – Jawa Tengah, saya bersama para istri Bhayangkari disana terpanggil untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak polisi di TK Bhayangkari di Brebes. Semangat solidaritas sangat saya rasakan bersama para Bhayangkari dan bersama mereka saya boleh merasakan beberapa pencapaian yang bermakna dalam hidup saya.

Salah satu yang sangat berkesan di hati saya adalah; ketika saya bersama pengurus Bhayangkari lainnya ikut merintis, sekaligus membina grup HADROH BHAYANGKARI di Polres BREBES. Sebuah kelompok seni yang bernafas Islami. Group ini kemudian berprestasi di kompetisi tingkat Kabupaten. Sebagai seorang Kristiani, saya bersyukur bisa menjalankan prinsip dan nilai toleransi yang sesungguhnya. Karena dengan toleransi itulah kita mampu menggali potensi terbaik setiap orang.

Yang Mulia Majelis Hakim, pada kesempatan pembelaan ini saya sekaligus ingin menyampaikan rasa syukur saya kepada Pimpinan Bhayangkari yang telah mempercayakan tugas Bendahara Umum Bhayangkari Pusat sejak tahun 2020. Kepercayaan ini bukan hal yang mudah, namun dengan rasa cinta terhadap organisasi Bhayangkari. Saya tidak pernah lelah untuk menjalankan amanah itu. Dalam kesempatan ini juga, Saya ingin menyampaikan permohonan maaf, karena sekarang Saya tidak bisa lagi menjalankan tugas dan berkontribusi kepada organisasi yang saya banggakan dan cintai. Semoga Organisasi Bhayangkari terus maju dan berkembang di masa depan.

Majelis Hakim Yang Mulia

Para Jaksa Penuntut Umum dan

Para Penasehat Hukum yang Saya Hormati

Sepanjang 22 tahun pernikahan saya dengan Ferdy Sambo, saya telah setia mengabdikan hidup hanya untuk melayani dan mendampingi suami di manapun ia berdinas. Dan juga mengasihi dan mendidik empat orang anak-anak Kami. Hingga pada tanggal 2 Juli 2022 lalu, Saya mengantarkan anak Kami yang ke-3 guna melanjutkan pendidikan tingkat SMA di Magelang dan harus tinggal di asrama. Dalam bayangan Saya saat itu, ke depan akan lebih sulit bertemu putra dan putri yang Kami sayangi. Karena mereka harus menjalani hari-harinya di asrama. Tentu sebagai seorang ibu, hal tersebut menjadi beban pikiran yang tidak bisa saya kesampingkan dengan mudah. Demi masa depan anak-anak kami, saya rela berpisah dalam jarak yang cukup jauh demi mendidik jiwa mandiri dan karakter mereka. Ya Tuhan, semoga kelak mereka bisa mengabdi dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Bagi Kami berdua, pendidikan untuk anak-anak adalah prioritas sekaligus tahapan kehidupan yang penting. Saya dan suami ingin secara langsung mengantarkan anak ke-2 dan ke-3 kami memasuki hari pertama pendidikan tingkat SMA yang dimulai di tanggal 4 Juli 2022 dan 6 Juli 2022. Kami sangat sedih namun bangga dapat melepas mereka mengenyam pendidikan di tempat yang berkualitas demi masa depan anak-anak kami. Semoga Tuhan memberikan kesempatan anak-anak kami tumbuh menjadi insan-insan berguna bagi bangsa dan negara di kemudian hari.

Yang Mulia Majelis Hakim, Saya ingat, pada pergantian hari 6 Juli ke 7 Juli 2022 lalu. Malam itu, Saya dan suami sedang duduk bersama di ruang tamu, kemudian para ADC dan ART datang memberikan kejutan dengan membawakan kue dan nasi tumpeng. Sebuah kejutan yang membahagiakan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement