Share

Kepala BP2MI Sebut Oknum Aparat Penegak Hukum Jadi Beking Perdagangan Manusia

Eka Setiawan , MNC Portal · Jum'at 27 Januari 2023 15:24 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 27 512 2754270 kepala-bp2mi-sebut-oknum-aparat-penegak-hukum-jadi-beking-perdagangan-manusia-VzqWE0WNQM.jpg Kepala BP2MI Benny Rhamdani/Foto: Eka Setiawan

SEMARANG – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut masih ada oknum aparat penegak hukum yang menjadi beking sindikat perdagangan manusia bermodus penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI)  ilegal.

“Mentalnya mental korup, mentalnya jadi antek mafia ya sulit. Enggak boleh di negara besar ini penempatan (PMI) dikendalikan oleh para mafia, beking oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan,” katanya pada kegiatan pendaftaran Calon PMI Program Government to Government di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (27/1/2023).

 BACA JUGA:5 Tokoh Penting Pendiri ASEAN, Salah Satunya Adam Malik dari Indonesia

Menurutnya, 90 persen korban perdagangan orang adalah para perempuan terutama ibu-ibu. Keselamatan mereka dikorbankan oleh para mafia perdagangan manusia itu.

Ia menyebut, 90 persen korban perdagangan orang itu berasal dari kaum perempuan, terutama ibu-ibu. Nyawa dan keselamatan mereka dikorbankan oleh para mafia.

 BACA JUGA:Istana Benarkan Panggil Surya Paloh Temui Jokowi

“Bagaimana bisa ada kelompok orang yang berpesta pora dari bisnis kotor memperdagangkan anak-anak bangsa ini. Ini negara huku, masa kita kalah dengan para mafia dan sindikat,” lanjut Benny.

Benny mengemukakan praktik melawan hukum seperti itu sulit diberantas. Walaupun, sudah ada Undang-Undang yang mengaturnya. Menurutnya, untuk menyelesaikan kejahatan seperti ini butuh dukungan semua pihak.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara, terkait program G to G penempatan PMI itu, sebut Benny, ada 3 negara yang terlibat. Yakni Jerman, Korea Selatan dan Jepang. Di sana, prospek penempatan PMI terbuka lebar. Menurutnya, PMI lebih disukai daripada pekerja migran dari negara lain, sebab dianggap disiplin, penurut dan berkelakuan baik.

“Kita usulkan 18 negara yang bisa Government to Government kan. Di tahun ini, khusus di Korea Selatan ada kuota 12 ribu hingga 18 ribu pekerja,” kata Benny.

Pihaknya mengimbau para calon PMI yang akan bekerja di luar negeri lebih selektif ketika memilih jasa yang akan memberangkatkan mereka. Hindari calo atau tawaran dari sindikat yang mengiming-imingi gaji besar namun melalui jalur yang tidak resmi.

“Risikonya terjadi eksploitasi kerja, fasilitas yang tidak diberikan, hingga rentan kekerasan fisik atau menjadi korban kekerasan," tandas Benny.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini