Sementara, terkait program G to G penempatan PMI itu, sebut Benny, ada 3 negara yang terlibat. Yakni Jerman, Korea Selatan dan Jepang. Di sana, prospek penempatan PMI terbuka lebar. Menurutnya, PMI lebih disukai daripada pekerja migran dari negara lain, sebab dianggap disiplin, penurut dan berkelakuan baik.
“Kita usulkan 18 negara yang bisa Government to Government kan. Di tahun ini, khusus di Korea Selatan ada kuota 12 ribu hingga 18 ribu pekerja,” kata Benny.
Pihaknya mengimbau para calon PMI yang akan bekerja di luar negeri lebih selektif ketika memilih jasa yang akan memberangkatkan mereka. Hindari calo atau tawaran dari sindikat yang mengiming-imingi gaji besar namun melalui jalur yang tidak resmi.
“Risikonya terjadi eksploitasi kerja, fasilitas yang tidak diberikan, hingga rentan kekerasan fisik atau menjadi korban kekerasan," tandas Benny.
(Nanda Aria)