Sebagai informasi, tahun lalu Paludan mengumumkan akan melakukan “tur pembakaran Alquran selama bulan Ramadan di tempat-tempat di Swedia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Pengumuman itu memicu kerusuhan di berbagai wilayah di Swedia.Adapun pada 2019, Paludan membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi dan akunnya diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas.
Saat ini Paludan, yang partainya menjalankan agenda anti-Islam dan janji untuk melarang semua imigrasi non-Barat, menegaskan kembali bahwa tindakannya adalah sebuah bentuk kebebasan berekspresi. Dalam beberapa tahun terakhir, dia menjadikan pembakaran dan pengrusakan salinan Alquran sebagai bagian integral dari repetoir politiknya.