MALANG - Polisi menyelidiki aktor intelektual dari perusakan kantor Arema FC saat demonstrasi pada Minggu (29/1/2023). Pasalnya awalnya beredar selembaran flyer dan poster bahwa aksi dilakukan secara damai.
"Kami masih mendalami siapa dalang dari aksi ini. Mengingat aksi sebelumnya dilakukan dengan damai, menempelkan imbauan, flyer ataupun ke kantor arema. Tapi aksi pada Minggu kemarin, ini melakukan kerusuhan, sehingga ada korban orang dan barang. Ini kami dalami," ucap Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto, pada Selasa (31/1/2023) di Polresta Malang Kota.
Sejauh ini, polisi mendalami motif dari perusakan kantor Arema FC.
"Ada perintah membawa flare, cat, bom asap, sehingga ada aksi yang dilakukan dan terencana. Ini kami dalami. Karena kejadian itu, kami sudah mengamankan orang sebelum 1x24 jam atas aksi yang mereka lakukan," tuturnya.
Ia menegaskan,peristiwa perusakan kantor Arema FC tersebut tak terkait dengan tragedi Kanjuruhan. Apalagi dari beberapa aksi demonstrasi terkait tragedi Kanjuruhan juga kondusif dan tidak ada tindakan yang merugikan.
"Perlu saya luruskan ke teman-teman. Ini murni kasus pidana terhadap perusakan kantor Arema, tidak ada keterkaitan dengan insiden Kanjuruhan. Jadi jangan dicampurkan antar insiden Arema dengan perbuatan melawan hukum perusakan kantor Arema FC," tuturnya.
"Kita melihat dan belajar dari insiden kanjuruhan, beberapa aksi-aksi kita sama-sama menjaga. Bahwa pribadi dan budaya Kota Malang adalah kota yang damai, untuk kita sama-sama menjaga kota malang dan malang raya supaya kondusif, jauh dari aksi merugikan," ucapnya.