Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Deretan Pertempuran Heroik Kopassus, Lawan Ribuan Pemberontak hingga Kalahkan Pasukan Elite Terbaik Dunia

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 01 Februari 2023 |07:20 WIB
Deretan Pertempuran Heroik Kopassus, Lawan Ribuan Pemberontak hingga Kalahkan Pasukan Elite Terbaik Dunia
Foto: kopassus
A
A
A

JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus mampu menguasai berbagai macam taktik dan teknik ilmu perang khusus. Oleh karena itu, tidak sembarangan prajurit yang bisa bergabung kedalam Korps Baret Merah ini.

(Baca juga: 1 Anggota TNI Tewas dan 3 Polisi Hilang, Prajurit Kopassus Ini Bagikan Pengalaman Mistis Usai Terseret Arus Sungai di Papua)

Pasukan yang mempunyai moto Tribuana Chandraca Satya Dharma ini senyap bergerak dan secara cepat di berbagai medan, baik itu darat, laut maupun udara.

Sebagai bagian dari pasukan elite TNI AD, Prajurit Kopassus sudah banyak menjalani berbagai palagan atau pertempuran berbahaya. Tentunya, banyak cerita yang hadir dari berbagai medan pertempuran tersebut.

Berikut adalah 3 daftar pertempuran berbahaya yang pernah dilalui Kopassus dilansir beragam sumber, Selasa (31/1/2023).

1. Operasi di Kongo

Kopassus dipercaya sebagai Pasukan Perdamaian PBB dan terlibat di salah satu misi berbahaya di Kongo. Saat itu, Kopassus bersama Batalyon 513 Raiders, Batalyon Kavaleri 7, dan Satuan Kodam II Bukit Barisan tergabung dalam Konga III dengan Brigjen TNI Kemal Idris sebagai pemimpinnya.

Saat itu, Markas Konga III pernah diserbu oleh kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Moises Tsombee. Menanggapi serangan tersebut, pasukan perdamaian sepakat menangkap pemberontak berjumlah lebih dari 2 ribu orang tersebut. Karena pasukan perdamaian hanya terdiri dari 30 personel, maka mereka harus menyusun strategi matang agar misinya berhasil.

Pencarian segala informasi pun segera dilakukan dan didapat bahwa ada mitos hantu putih dan bau bawang putih di Kongo. Mitos tersebut sangat ditakuti warga, terutama para pemberontak.

Pasukan perdamaian akhirnya memanfaatkan mitos ini dan menyamar sebagai hantu putih untuk menyerbu pemberontak. Ketika para pemberontak melihat hantu putih, mereka terdiam hingga markasnya berhasil dikuasai Kopassus dan anggota Konga III lainnya.

2. Operasi Seroja Timor Timur

Kopassus saat itu terlibat pertempuran dengan Fretilin, pasukan tentara didikan Portugis. Melansir jurnal bertajuk ‘Peran Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada Tahun 1976-1979’, Kopassus (yang kala itu masih bernama Kopassandha) ditugaskan ke daerah TimTim dan melakukan Operasi Seroja, usai integrasi.

Tujuan operasi ini adalah menangkap pimpinan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Fretilin. Pada 7 Desember 1975, Grup 1 Kopassandha dan Brigade-18 Linud (Kostrad) diterjunkan dengan 9 pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

Operasi ini bertujuan untuk merebut Kota Dili, namun tidak berjalan mulus. Pasukan Kopassandha gagal terjun karena pesawatnya ditembaki oleh pasukan Tropas. Pasukan ini memiliki segudang pengalaman di Perang Mozambique dan sudah sangat terlatih.

Namun akhirnya, pertempuran antara Kopassandha dengan Fretilin pecah di beberapa tempat. Banyak prajurit Kopassandha yang gugur dalam operasi tersebut. Salah satu perwira yang gugur adalah Letkol Infanteri (Anumerta) Atang Sutresna.

3. Operasi Ganyang Malaysia

Operasi Ganyang Malaysia atau yang lebih dikenal dengan Dwikora, terjadi pada tahun 1964. Sebelumnya, Presiden Soekarno sudah memberikan instruksi untuk melakukan Kperasi Dwikora di tahun 1963. Tujuan dari misi tersebut adalah untuk menghalau terbentuknya Federasi Malaysia.

Kopassus yang kala itu bernama RPKAD ambil bagian dalam operasi tersebut dengan bantuan PGT (Pasukan Gerak Tjepat) TNI AU. Soekarno khawatir bahwa pembentukan negara Malaya bisa menjadi penjajahan neokolonialisme.

Pada operasi tersebut, pasukan RPKAD ada yang ditugaskan menjaga perbatasan wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Pasukan tersebut diperkuat oleh 3 kompi, yakni kompi A, B, dan C, serta diturunkan di wilayah berbeda. Kompi C yang diturunkan di Long Bawan langsung terlibat kontak senjata dengan pasukan istimewa Inggris.

Kompi B menghadapi kontak senjata, usai pasukan tersebut menyerang pos tentara Inggris di Mapu. Sementara itu, kompi A diturunkan di Lumbis.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement