MALANG - Seorang ayah berinisial AH (53) kesal pada anak tirinya DA (33) yang memiliki utang hingga ratusan juta rupiah, dan si penagih utang terus mengejar istri pelaku yang tak lain ibu dari korban. Akhirnya, sang ayah memutuskan untuk membunuh DA dengan menyewa paranormal agar dirinya bisa membunuh anak tirinya, yang konon katanya punya ilmu kebal.
Untuk diketahui, korban merupakan warga Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Dalam menjalankan aksinya, tersangka mengerahkan empat orang rekannya.
Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro menjelaskan, DA didatangi oleh Wandoyo dan Katemin di rumah kos korban untuk menagih utang. Saat ditagih, korban tak memiliki uang sepeser pun, sehingga DA memberikan alternatif agar menawarkan satu buah truk miliknya untuk membayar utangnya ke Wandoyo.
"Akhirnya terjadi kesepakatan dua tersangka dan satu korban ini pergi untuk melihat kondisi truk tersebut. Namun, pada saat di tengah perjalanan sebelum berangkat salah satu tersangka ini menghubungi tersangka lainnya, bahwa korban sudah keluar rumah dan menuju ke arah mengecek truk tersebut," ucap Iptu Wahyu Rizki Saputro, saat memimpin rilis di Mapolres Malang, pada Rabu sore (1/2/2023).
Saat perjalanan dari rumah kos ke lokasi truk yang ditunjukkan oleh DA, muncul dua orang lagi yakni AH yang notabene merupakan ayah tiri korban dan Sandi, dan menghadangnya. DA pun langsung berhadapan dengan empat tersangka sekaligus di Jalan Dusun Duren Gede, Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, pada Selasa pagi (24/1/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
DA sempat diajak oleh ayah tirinya dan tersangka bernama Sandi (22) tapi ditolaknya. Mereka pun terlibat perdebatan hingga AH yang telah mempersiapkan membawa senapan angin dengan peluru yang telah dimodifikasi, dengan mengarahkan ujungnya ke leher korban.
"Tersangka ini langsung melakukan penembakan, sehingga mengakibatkan luka leher, luka tembus yang dialami oleh korban," tuturnya.
Keempat pelaku kemudian kabur meninggalkan korban tergeletak begitu saja di lokasi kejadian. Korban yang mengalami luka akhirnya berhasil selamat dan melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kelimanya ditangkap secara terpisah diawali dari penangkapan Wandoyo, kemudian disusul oleh tersangka Katemin, Sandi, dan Trianto Yuliono. Sedangkan pelaku utama Andi Hermanto baru berhasil diamankan di Stasiun Gubeng Surabaya.
"Kami melakukan penyelidikan, Alhamdulillah dalam kurun waktu satu hari berhasil mengamankan lima orang tersangka, termasuk pelaku utama penembakan terhadap korban," ujar mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.
Follow Berita Okezone di Google News