TOKYO - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg berjanji pada Rabu (1/2/2023) untuk tetap melanjutkan sanksi bagi Rusia atas serangan ke Ukraina, sekitar tiga bulan sebelum Jepang menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh (G7).
Selama pertemuan di Tokyo, Hayashi dan Stoltenberg juga bertukar pandangan mengenai situasi keamanan di wilayah Indo-Pasifik, sambil menyetujui kolaborasi lebih dekat antara Jepang dengan sekutu trans-Atlantik yang dipimpin AS, menurut Kementerian Luar Negeri.
BACA JUGA:Ā Putin: Rusia Akan Lawan Sanksi dengan Ubah Arus Perdagangan Energi, Termasuk Ekspor Gas ke ChinaĀ
Dikutip Antara, pada Selasa (31/1/2023) di Tokyo, Stoltenberg mengkonfirmasi bersama Perdana Menteri Fumio Kishida bahwa Jepang dan NATO akan bekerja sama lebih lanjut dalam menyikapi lingkungan strategis yang berubah, dengan Rusia dan China mencoba untuk meningkatkan hubungan militer mereka baru-baru ini.
Ā BACA JUGA:Ā Bantu Ukraina Lawan Rusia, Uni Eropa Setuju Gelontorkan Dana Rp299 Triliun dan Hukum Putin dengan Sanksi ke-9
Stoltenberg menekankan pentingnya organisasi NATO dan Tokyo bekerja sama di sejumlah bidang termasuk keamanan, dan menunjukkan harapannya untuk kepemimpinan Jepang sebagai ketua KTT G7 tahun ini di Hiroshima pada Mei mendatang.
Ā Stoltenberg, mantan Perdana Menteri Norwegia itu, memulai kunjungan empat hari ke Asia Timur pada Senin (30/1/2023). Ia melakukan lawatan ke Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Yoon Suk Yeol sebelum mengunjungi Jepang.
Follow Berita Okezone di Google News