Dia menegaskan bahwa tindakan yang sengaja menodai Al Quran dan menghina Nabi Muhammad (SAW) tidak boleh dilihat sebagai insiden Islamofobia biasa.
Mengingat tindakan tersebut merupakan penghinaan langsung terhadap 1,6 miliar umat Muslim di dunia, Taha menuntut agar semua pemangku kepentingan mengambil tindakan tegas agar provokasi serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Pekan lalu, ekstremis Denmark-Swedia Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda sekaligus pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, secara terpisah membakar kitab suci Islam di Swedia, Belanda, dan Denmark.
(Susi Susanti)