PEMALANG - Cuaca ekstrem yang masih melanda laut Pemalang, dengan gelombang tinggi dan angin kencang disertai hujan petir. Sehingga para nelayan di Tanjungsari, Kelurahan Sugihwaras, memilih tidak melaut.
Daryono (50), salah seorang nelayan di Tanjungsari, mengatakan, sudah hampir dua bulan dirinya tidak melaut mencari ikan karena cuaca alam yang masih ekstrem.
"Sudah hampir dua bulan tidak melaut, karena faktor alam yang ekstrem," ucap Daryono, sambil menyulam jaring ikannya di tepian pantai Tanjungsari, Selasa (31/1/2023).
"Ngeri mas, gelombangnya tinggi dan anginnya kencang, serta hujan petir di tengah laut akhir-akhir ini," imbuhnya.
Baca juga:Â Industri Perikanan RI 2023 Bakal Diperkuat, Begini Caranya
Disinggung bagaimana menanggulangi kebutuhan keluarganya sehari-hari jika tidak melaut, Daryono menyebut bahwa dirinya dan nelayan yang lain butuh perhatian pemerintah.
Baca juga:Â BNPB Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Jawa-Nusa Tenggara pada Awal Februari
"Ya kalau bisa ada bantuan dari pemerintah. Kami para nelayan di sini tidak bisa bekerja mencari ikan, akibat cuaca ekstrem, tidak ada penghasilan," imbuhnya.
Daryono mengatakan bahwa dirinya belum mendapat bantuan dari pemerintah daerah, begitu pun dengan para nelayan yang lain di Tanjungsari.
"Terpaksa hanya mencari ikan di pinggiran pantai, itu pun sehari berangkat, lima hari nganggur mas," tuturnya lirih.
Follow Berita Okezone di Google News
(fkh)