DES MOINES - Sebuah fasilitas perawatan pasien sakit parah di Amerika Serikat (AS) telah didenda USD10.000 (sekira Rp148,9 juta) setelah petugas kesehatan secara keliru menyatakan seorang wanita dalam perawatan mereka telah meninggal.
Menurut laporan dari Departemen Inspeksi dan Banding Iowa, wanita itu ditemukan dalam keadaan hidup lebih dari dua jam kemudian di dalam kantong mayat di rumah duka.
BACA JUGA:ย Pelayat Tercengang Saat Mayat Hidup Kembali di Peti Mati Sesaat Sebelum Pemakaman
Wanita berusia 66 tahun itu dirawat di unit perawatan rumah sakit Pusat Perawatan Khusus Glen Oaks Alzheimer di Urbandale, Iowa pada 28 Desember "karena degenerasi pikun otak," menurut laporan yang diajukan pada Rabu, (1/2/2023).
Saat kondisi pasien memburuk, seorang anggota staf mencatat tanda-tanda dia meninggal pada dini hari pada 3 Januari.
โ(Staf) melaporkan mata penghuni itu terbuka,โ kata laporan itu, sebagaimana dilansir Stuff. โDia merasakan leher penghuni di arteri karotis dan mendengarkan dadanya. Dia tidak merasakan denyut nadi dan penghuni tidak bernapas saat itu. Dia merasa penghuni telah meninggal dan memberi tahu perawat.โ
Pada pukul 6 pagi, seorang perawat menilai kondisi wanita tersebut selama lima menit dan juga meyakini bahwa dia telah meninggal. Fasilitas tersebut kemudian memanggil anggota keluarga wanita dan rumah duka, menurut laporan inspektur.
BACA JUGA:ย Heboh! Sempat Pulang dengan Peti Mati, Pria Ini Ternyata Masih Hidup
Direktur rumah duka tiba pada pukul 7.38 pagi dan memasukkan jasad wanita itu "ke dalam tas kain dan menutup ritsletingnya".
Tetapi ketika pekerja rumah duka membuka ritsleting kantong mayat pada pukul 8.26 pagi, mereka menemukan dada wanita itu bergerak dan dia terengah-engah, kata si inspektur.
Paramedis mencatat denyut nadi wanita itu, tetapi mengatakan "tidak ada gerakan mata, tidak ada respons verbal atau vokal, dan tidak ada respons motorik".
Follow Berita Okezone di Google News