Pasukan khusus milik Inggris ini juga terbukti efektif di Timur Tengah seperti yang terjadi pada 1958, dimana dua skuadron SAS membantu sultan Oman menangani pemberontak suku. Ketika itu, di sebuah medan pegunungan tandus Gunung Al-Akhdar massif, SAS melancarkan serangan kilat yang dengan cepat membuat musuh kewalahan.
SAS juga berperan dalam kampanye Aden (1964–1967) di Yaman Selatan. Mereka mengembangkan taktik pengawasan perkotaan yang mampu memikat para pemberontak bersenjata terjerat ke dalam penyergapan. Taktik ini menggunakan umpan petugas SAS tanpa senjata.
Pada 1970, SAS kembali ke Oman untuk membantu sultan baru melawan pemberontakan yang didukung komunis Tiongkok di Dhofar Provinsi
SAS diberi pelatihan dan berjuang bersama angkatan bersenjata sultan dalam mengumpulkan kelompok pejuang musuh yang menyerah (disebut Firqats) menggunakan patroli kecil SAS, petugas medis, dan dokter hewan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan lokal
Komitmen operasional terlama SAS yaitu di Irlandia Utara selama masa konflik yang disebut dengan The Troubles antara akhir 1960-an hingga 1998. Operasi SAS di Irlandia Utara belangsung dari 1969 hingga 2007.
Ketika operasi militer berakhir, SAS berfokus untuk melawan Provisional Irish Republican Army (PIRA)
Meskipun tim-tim kecil telah bekerja secara rahasia sejak awal Troubles, baru pada 1976 penempatan resmi resimen diumumkan. Operasi intelijen yang dilakukan berupa pengawasan , dan pemogokan untuk mendukung Royal Ulster Constabulary