Share

PM Jepang Pecat Stafnya Terkait Komentar Kritik LGBTQ

Rahman Asmardika, Okezone · Sabtu 04 Februari 2023 15:22 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 04 18 2759057 pm-jepang-pecat-stafnya-terkait-komentar-kritik-lgbtq-zlD2lFDMj0.JPG Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Foto: Reuters)

TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Sabtu, (4/2/2023) memecat seorang stafnya yang mengatakan tidak ingin hidup berdampingan dengan pasangan lesbian, gay, biseksual atau transgender. Staf itu juga memperingatkan bahwa orang-orang akan meninggalkan Jepang jika pernikahan sesama jenis diizinkan untuk dilakukan

BACA JUGA: Tuduh PM Jepang Jadi 'Pelayan' AS, Mantan Presiden Rusia: Kishida Seharusnya Lakukan Harakiri

Diwartakan Reuters, dalam sambutannya yang dilaporkan oleh media lokal, Masayoshi Arai, seorang pejabat ekonomi dan perdagangan yang bergabung dengan staf Kishida sebagai sekretaris pada Oktober, menambahkan dia bahkan tidak ingin melihat pasangan sesama jenis.

"Komentarnya keterlaluan dan sama sekali tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah," kata Kishida dalam sambutannya yang disiarkan oleh lembaga penyiaran publik NHK.

Berbicara kepada wartawan di kemudian hari, pemimpin Jepang itu mengatakan dia telah memecat Arai, yang sebelumnya meminta maaf atas komentar "menyesatkan" yang dibuat pada Jumat, (3/2/2023).

Komentar Arai muncul setelah Kishida mengatakan di parlemen bahwa pernikahan sesama jenis perlu dipertimbangkan dengan hati-hati karena berpotensi berdampak pada struktur keluarga.

BACA JUGA: Rusia Sahkan UU Anti-LGBT, Kaum Queer Ramai-Ramai Kabur ke Luar Negeri dan 'Bawah Tanah'

Insiden itu memalukan bagi Kishida saat dia bersiap untuk menjamu para pemimpin lain dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) pada Mei. Tidak seperti Jepang, yang telah diperintah oleh Partai Demokrat Liberal (LDP) yang konservatif selama hampir tujuh dekade terakhir, anggota G7 lainnya mengizinkan pernikahan atau serikat sipil untuk pasangan sesama jenis.

Menurut jajak pendapat baru-baru ini, dukungan publik Kishida telah berkurang setengahnya menjadi sekira 30% sejak tahun lalu menyusul serangkaian pengunduran diri pejabat senior yang tercemar skandal.

Follow Berita Okezone di Google News

Di antara mereka yang mengundurkan diri adalah Mio Sugita, wakil menteri urusan dalam negeri dan komunikasi, yang mengundurkan diri pada bulan Desember karena komentar kontroversial tentang kaum LGBT, dan tentang komunitas Ainu asli Jepang.

Dalam survei yang diterbitkan oleh NHK pada Juli 2021, dua bulan sebelum Kishida menjadi perdana menteri, 57% dari 1.508 responden mengatakan mereka mendukung pengakuan hukum serikat sesama jenis.

Karena mereka tidak diperbolehkan untuk menikah, pasangan sesama jenis tidak dapat mewarisi aset satu sama lain dan ditolak hak orang tua untuk anak masing-masing.

Pada November, pengadilan Tokyo menguatkan larangan pernikahan sesama jenis, tetapi juga mengatakan kurangnya perlindungan hukum untuk keluarga sesama jenis melanggar hak asasi mereka.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini