Para WNI tersebut harus dievakuasi karena pada umumnya tempat tinggal maupun asrama mereka telah hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah melebihi kapasitas.
Selain itu, mereka juga tidak dapat tinggal di tenda-tenda karena suhu udara yang dingin berkisar antara 4 hingga -7 derajat Celsius dan disertai badai salju.
Iqbal menyampaikan proses evakuasi WNI yang berada di Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay ke Ankara kemungkinan bisa dilakukan pada Selasa malam ini.
Sementara itu, proses evakuasi dari Dyarbakir kemungkinan akan berlangsung lebih lama karena tiga jalan menuju kota tersebut tidak dapat digunakan sehingga tim KBRI harus mencari alternatif lain.
"Dari Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay kemungkinan besar malam ini sudah bisa dilakukan evakuasi ke Ankara. Kami sudah menyiapkan tempat di Wisma Duta, kediaman saya. Di sana sudah disediakan tempat yang dapat menampung 110 orang untuk bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang," tuturnya.