Penyelidik dari Swedia dan Denmark, dimana zona ekonomi eksklusifnya menjadi lokasi terjadinya ledakan, mengatakan kerusakan pada pipa Nord Stream adalah akibat sabotase, tetapi belum mengatakan siapa yang mereka yakini bertanggung jawab.
Rusia mengatakan kedua negara itu "memiliki sesuatu yang disembunyikan" dan dengan sengaja memblokir Rusia dari penyelidikan.
Konstruksi Nord Stream 2, yang dirancang untuk menggandakan jumlah gas yang dapat dikirim Rusia langsung ke Jerman di bawah laut, selesai pada September 2021, tetapi tidak pernah dioperasikan setelah Berlin menangguhkan sertifikasi hanya beberapa hari sebelum Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari.
(Rahman Asmardika)