JERMAN – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (10/2/2023) mengatakan Prancis tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, tetapi sama sekali tidak mengecualikan apa pun di masa depan.
Macron menjelaskan bahwa pasukan Ukraina tidak terbiasa dengan pesawat Prancis dan butuh waktu berbulan-bulan untuk melatih mereka, jadi mereka memilih untuk fokus pada kebutuhan lain yang lebih mendesak.
“Tidak mungkin pesawat tempur dapat dikirimkan dalam beberapa minggu ke depan, karena waktu diperlukan untuk pelatihan, pengiriman, dan pelatihan untuk pesawat yang tidak dikenal oleh pilot Ukraina. Jadi saya mengesampingkan rencana itu,” terangnya, dikutip CNN.
BACA JUGA: Selalu Berubah-ubah Sikap Selama Perang, Rusia Ragu Jerman Tolak Pasok Jet Tempur ke Ukraina
Berbicara kepada wartawan pada dini hari Jumat (10/2/2023) di akhir pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa, yang dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Macron mengatakan bantuan peralatan artileri akan memungkinkan serangan darat dan mempertahankan garis pertahanan.
BACA JUGA: Rusia Dinilai Enggan Mediasi Damai dengan Ukraina, Jerman Kritik Keras
Dia menambahkan bahwa sekutu harus memprioritaskan peralatan yang paling berguna, dan tercepat, bagi Ukraina untuk mencapai tujuan akhirnya dalam perjuangannya melawan Rusia.
Seperti diketahui, Zelensky dijamu di Paris oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu (8/2/2023) malam.
Follow Berita Okezone di Google News