Ada laporan bahwa pemerintah Suriah telah setuju untuk membiarkan bantuan PBB masuk ke daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok oposisi, yang telah terlibat dalam perang saudara sejak 2011. Namun, ada juga kritik bahwa upaya internasional untuk mengirimkan bantuan ke Suriah belum cukup cepat.
Ismail al Abdullah dari Pasukan Pertahanan Sipil Suriah, atau White Helmets, yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak, mengatakan kepada Quentin Sommerville dari BBC bahwa organisasi tersebut telah berhenti mencari korban selamat.
Komunitas internasional memiliki "darah di tangannya," katanya. "Kami membutuhkan peralatan penyelamat yang tidak pernah datang."
(Rahman Asmardika)