Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Bahan Cat Ternyata Pemicu Gagal Ginjal Anak

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 12 Februari 2023 |07:04 WIB
5 Fakta Bahan Cat Ternyata Pemicu Gagal Ginjal Anak
A
A
A

JAKARTA - Kesehatan (Kemenkes) membeberkan penyebab gagal ginjal akut pada anak dan juga penyebabnya. Ternyata kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirup yang menjadi penyebab GGPA ini merupakan bahan baku industri cat.

Berikut fakta yang berhasil dihimpun

1. Awal Mula Kasus Gagal Ginjal

Juru Bicara (Jubir) Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, gagal ginjal akut adalah kegagalan ginjal yang mendadak, dan ginjal tidak bisa mempunyai tugas dalam hal menyaring atau metabolisme sisa makanan atau sisa metabolisme dalam tubuh yang harus dibuang di dalam urine atau air kencing.

“Dengan ditandai tidak ada keluarnya air kencing yang sama sekali, tapi dimulai dari kok buang airnya dikit, tambah dikit, tambah dikit dan sebagainya, itu yang disebut gagal ginjal," terang Syahril kepada wartawan dalam Dialektika Demokrasi berjudul "Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Muncul Lagi" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, yang dikutip Jumat (10/2/2023).

Dikatakannya, jika ginjal sudah disebut gagal, berarti habislah semuanya, karena itu adalah pusat metabolisme dan penyaringan akhir, untuk membuang semua racun dalam tubuh.

2. Penyebab Gagal Ginjal

Sementara ada beberapa penyebab, Pertama adalah infeksi, kedua karena kekurangan cairan melalui penyakit muntaber atau diare, dan yang ketiga adalah karena perdarahan karena jatuh atau terluka sampai darahnya habis dan yang terakhir keracunan.

3. Pemerintah Sempat Kebingungan

Awalnya pemerintah bingung mencari penyebab gagal ginjal akut ini, bahkan Covid-19 sempat dicurigai menjadi penyebab, hingga dibentuk tim ahli yang mereka menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah obat sirup. Apalagi adanya temuan serupa di Gambia yang mengandung EG dan DEG yang belakangan diketahui sebagai bahan baku cat.

"Jadi sebagai pemahaman saja etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) itu adalah suatu zat sebetulnya itu bukan untuk industri obat tapi industri yang lain, untuk buat cat,untuk buat apa dinding mobil dan sebagainya, nah itu lagi selidiki, kenapa kok sampai bisa masuk ke obat yang menyebabkan keracunan," ungkap Syahril.

4. Mereda Setelah Impor Obat dari Singapura

Namun setelah disetop peredaran obat sirup, Kemenkes kemudian langsung mendatangkan obat antidotun saat itu dari Singapura, maka dengan cepat memang langsung drastis penurunan kasus dan juga kematiannya.

"Serentak dengan itu BPOM sebagai badan yang melakukan pengawasan melakukan juga penelitian, obat-obat semua yang dilarang tadi dilakukan kembali, di cek dan makanya diumumkan secara bertahap dan terakhir sebanyak 508," terangnya.

5. Berlanjut ke Ranah Hukum

Obat sirup yang dulu dilarang sama sekali dan ternyata sekarang sudah dibolehkan. Pada saat pemeriksaan itu memang betul ada obat sirup dan ditemukan dan memang ini menjadi persoalan hukum, yang dituntut oleh pihak keluarga anak-anak yang jadi korban dari obat tersebut.

"Dan saya kira ini sudah berjalan, ada tuntutannya kepada perusahaannya, kepada macam-macam, saya kira kami tidak dalam ranah itu," terangnya.

Ada pengumuman dari Labkes DKI yang mengkonfirmasi satu kasus. Penyebabnya adalah karena meminum obat merek praxion. Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan untuk ditarik dan tidak dipergunakan.

"Kita umumkan untuk sementara waktu obat obat praxion bukan seluruh sirup, karena diduga satu dan kasusnya belum ada di tempat lain, Jadi hanya obat praxion yang direkomendasi untuk ditarik dulu distribusinya dan tidak dipergunakan," tutupnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement