Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengingat Pengepungan Masjidil Haram yang Mengubah Sejarah Arab Saudi

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 17 Februari 2023 |05:08 WIB
Mengingat Pengepungan Masjidil Haram yang Mengubah Sejarah Arab Saudi
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

JAKARTA - Pada 20 November 1979 seorang pengkhotbah dan para pengikutnya mengepung dan mengambil alih Masjidil Haram di Mekah hingga menjadi ladang pembantaian.

Pengepungan itu, mengguncang dunia Muslim ke dasar-dasarnya dan mengubah arah sejarah Arab Saudi.

 BACA JUGA:Jelang Pemilu, DPD Perindo Kota Jambi Tancap Gas Rampungkan 100 Persen DPC

Saat itu, sekitar 50.000 umat Islam dari seluruh dunia berkumpul untuk salat subuh di halaman besar yang mengelilingi Ka'bah di Mekah.

Di antara mereka berbaur 200 pria yang dipimpin oleh seorang pengkhotbah kharismatik berusia 40 tahun bernama Juhayman al-Utaybi.

Ketika imam selesai memimpin salat, Juhayman dan para pengikutnya mendorongnya ke samping dan mengambil mikrofon.

Mereka telah menempatkan peti mati tertutup di tengah halaman, suatu tradisi mencari berkah untuk orang yang baru meninggal.

 BACA JUGA:Panglima TNI Ungkap Keadaan Pilot Susi Air: Masih Disandera, tapi Kita Tunggu Negosiasi Dulu

Tetapi ketika peti mati dibuka, mereka mengeluarkan pistol dan senapan, yang dengan cepat didistribusikan di antara para pria.

Salah satu dari mereka mulai membaca pidato yang sudah dipersiapkan: "Rekan-rekan Muslim, kami mengumumkan hari ini kedatangan Mahdi... yang akan memerintah dengan keadilan dan keadilan di bumi setelah dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan."

Bagi para peziarah yang berada halaman, ini adalah pengumuman yang luar biasa. Dalam hadits - tentang apa yang dikatakan atau disetujui Nabi Muhammad - kedatangan Mahdi telah diramalkan.

Dia digambarkan sebagai seorang yang diberkahi dengan kekuatan luar biasa oleh Tuhan, dan sejumlah kalangan Muslim percaya dia akan mengantar era keadilan dan keyakinan sejati.

Pengkhotbah, Khaled al-Yami, seorang pengikut Juhayman, mengklaim bahwa "banyak yang telah menyaksikan kedatangan Mahdi".

Ratusan Muslim telah melihatnya dalam mimpi mereka, kata Yami, dan sekarang dia ada di tengah-tengah mereka.

Nama Mahdi sang penyelamat adalah Mohammed bin Abdullah al-Qahtani.

Dalam rekaman audio pidato, Juhayman terdengar menginterupsi pembicara dari waktu ke waktu untuk mengarahkan orang-orangnya menutup gerbang masjid dan mengambil posisi sebagai penembak jitu di menara tinggi, yang kala itu mendominasi kota Mekah.

''Perhatian saudara-saudara! Ahmad al-Lehebi, naik ke atap. Jika Anda melihat seseorang menolak di gerbang, tembak mereka!"

Menurut saksi yang tak disebutkan namanya, Juhayman adalah orang pertama yang memberi penghormatan kepada Mahdi, dan segera orang lain mulai mengikuti teladannya. Teriakan "Allahu Akbar!" terdengar.

Tapi ada juga kebingungan. Abdel Moneim Sultan, seorang mahasiswa Mesir yang telah mengenal beberapa pengikut Juhayman, ingat bahwa Masjid Agung penuh dengan pengunjung asing yang berbicara sedikit bahasa Arab dan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement