Tangan saya bergetar setiap kali jarum suntik dimasukkan ke penis. Memang metode suntik itu berhasil, tapi saya menghentikannya setelah 6 minggu menjalaninya; karena terlalu mengerikan. Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang mau memasukkan jarum ke penis mereka.
Saya mengunjungi seorang konsultan juga dan mulai mengamati faktor kecemasan yang menyebabkan disfungsi ereksi. Saya menyadari bahwa saya sudah lama tak membicarakannya, dan hal itun menambah kekuatiran saya dan memperburuk keadaan.
Sungguh melegakan saat saya tidak usah lagi menyembunyikannya - saya akhirnya melakukan sesuatu yang membuat beban saya terangkat.
Saya menjalani berbagai tes dan akhirnya saya didiagnosis mengalami kebocoran vena. Ini pada dasarnya berarti darah tidak mengalir dengan baik di sekitar penis, tetapi ada kerumitan tentang apa yang menyebabkannya dan seberapa lazimnya itu.
Hal itu bisa dipicu oleh penyakit vaskular, cedera seksual dan masturbasi berlebihan yang merusak jaringan penis. Itu yang kemudian dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
Sepertinya tidak ada perbaikan jangka panjang untuk masalah ereksi saya. Saya akan mencoba obat-obatan baru dan itu akan berguna selama beberapa bulan. Tapi kemudian kekuatiran itu datang kembali dan ereksi saya akan menghilang lagi.
Operasi implan penis
Akhirnya, dokter saya menyarankan melakukan operasi implan penis. Ini terdiri dari dua batang plastik yang masuk ke dalam penis dan kantong larutan garam yang akan ditaruh di dalam perut saya.
Plastik itu bekerja dengan pompa tersembunyi di dalam buah zakar. Sebelum berhubungan seks, saya memencetnya sekitar 10 kali dan alat itu akan membuat arteri mengembang hingga penis saya bisa tegak. Penis akan lembek ketika saya menekan tombol untuk lepas. Saya masih bisa mengalami ejakulasi seperti biasa.
Pacar saya sekarang, yang baru saya kenal tiga bulan setelah operasi implan, sudah tahu semuanya. Saya menjelaskannya sambil berkelakar, bahwa penis saya yang tadinya manual sekarang otomatis.
Dia sangat pengertian, itu membuat saya berpikir bahwa jika saya bertemu dengannya sebelumnya mungkin saya tidak akan memiliki masalah yang membuat saya begitu cemas.
Teman-teman saya juga sudah tahu. Saya memberitahu mereka dengan menyebut diri saya sebagai 'manusia robot'. Saya sedang mengerjakan sebuah situs saat itu dan semua orang terus meminta saya untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana cara kerjanya. Rasanya seperti memamerkan gawai baru.
Teman-teman dekat saya sangat mendukung. Saya sangat terkejut - selama bertahun-tahun saya membayangkan mereka hanya akan mengejek saya- tetapi sebenarnya mereka sedih karena saya tidak memberi tahu mereka sejak awal.
Mampu menikmati seks tanpa khawatir kehilangan ereksi saya adalah sesuatu yang luar biasa. Tetapi terkadang saya mempertanyakan apakah melakukan operasi implan ini adalah keputusan yang tepat. Ini sesuatu yang tak dapat dibalikkan, jadi jika obat untuk disfungsi ereksi muncul dalam waktu 20 tahun, tida ada gunanya untuk saya: saya sudah terjebak di dalam yang satu ini.
Saran saya kepada siapa pun yang memiliki masalah ini adalah menemukan seseorang yang dapat Anda ajak bicara secara jujur tentang hal itu sebelum menjalani perawatan apa pun. Dan, jika bisa, temukanlah pasangan yang mendukung dan membuat Anda merasa nyaman. Yang jelas, janganlah menyelinap diam-diam mengonsumsi Viagra seperti yang saya lakukan.
(Nanda Aria)