WASHINGTON - Perusahaan tentara bayaran Rusia Grup Wagner telah menderita lebih dari 30.000 korban sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, dengan sekira 9.000 tentaranya tewas dalam aksi, demikian dikatakan Gedung Putih pada Jumat, (17/2/2023).
Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa 90% tentara kelompok Wagner yang tewas di Ukraina sejak Desember adalah narapidana, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC) John Kirby kepada wartawan pada pengarahan reguler, sebagaimana dilansir Reuters.Â
Setengah dari keseluruhan kematian terjadi sejak pertengahan Desember, ketika pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina timur meningkat, kata seorang juru bicara NSC, mengutip informasi intelijen yang baru dirilis.
Kirby mengatakan bahwa Grup Wagner telah memperoleh kemenangan tambahan di dalam Bakhmut dan sekitar Bakhmut selama beberapa hari terakhir, Namun, keuntungan itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dicapai dan datang dengan "kerugian yang menghancurkan yang tidak berkelanjutan."
Follow Berita Okezone di Google News