"Kalau perlu kita memang kalau dari kami sendiri sebagai koordinator seni dan budaya di Perhimpunan Inti kita mempersiapkan yang namanya perpustakaan digital," sambungnya.
Menurutnya, dengan adanya perpustakaan digital tidak perlu memberitahukan kepada satu per satu orang yang menginginkan informasi budaya. Mereka yang ingin mengetahui sesuatu tinggal membuka perpustakaan digital yang dimaksud.
"Orang lebih mudah lebih senang mendapatkan informasi secara audio visual, kita buatlah video-video tentang informasi budaya, sejarahnya, bagaimana ini terjadi mah itu dalam perpustakaan digital misalkan dalam video di YouTube kah atau di Tiktok," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)