Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Cuaca Ekstrem Bakal Hantam Jawa Tengah, Berpotensi Terjadi Sampai 19 Februari

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 18 Februari 2023 |06:36 WIB
5 Fakta Cuaca Ekstrem Bakal Hantam Jawa Tengah, Berpotensi Terjadi Sampai 19 Februari
Ilustrasi. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

CILACAP - Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap mengimbau warga Jawa Tengah (Jateng) mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi pada 17-19 Februari 2023.

Cuaca ekstrem tersebut yakni hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Berikut sejumlah faktanya:

1. Wilayah Berpotensi Terdampak

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Jumat (17/2) meliputi Kabupaten Batang, Blora, Boyolali, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, dan Kabupaten/Kota Pekalongan.

"Selanjutnya Purworejo, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya," ucapnya dikutip dari Antara, Jumat.

Sementara pada Sabtu (18/2) cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Boyolali, Brebes, Cilacap, Karanganyar, Kendal, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Purbalingga, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Baca juga:  Angin Kencang Terjang Kota Palu, 48 Jiwa Terdampak: Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Selanjutnya pada Minggu (19/2) wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Demak, Jepara, Grobogan, Kendal, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Purbalingga, Rembang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

2. Fenomena MJO

Teguh mengatakan, dari hasil analisis dinamika atmosfer, potensi cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain adanya fenomena MJO (Maden Jullian Oscillation) yang mulai aktif di wilayah Indonesia.

Menurut dia, potensi cuaca ekstrem itu juga dipengaruhi oleh pola monsun Asia masih dominan, adanya belokan dan konvergensi di wilayah Jateng, serta didukung dengan kelembapan udara yang relatif tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil.

3. Petir dan Angin Kencang

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan intensifikasi pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat disertai dengan petir serta angin kencang di Jateng.

"Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang," kata Teguh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement