Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Italia Kembali Terancam Hadapi Kekeringan, Kanal di Venesia Surut Tak Bisa Digunakan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 21 Februari 2023 |13:22 WIB
Italia Kembali Terancam Hadapi Kekeringan, Kanal di Venesia Surut Tak Bisa Digunakan
Kondisi kanal yang surut di Kota Venesia, Italia, 17 Februari 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

MILAN – Para ilmuwan dan kelompok lingkungan mengungkapkan kekhawatiran bahwa Italia akan menghadapi kekeringan baru setelah kondisi yang mengakibatkan keadaan darurat pada musim panas lalu. Kekhawatiran ini dipicu oleh cuaca musim dingin yang kering selama berminggu-minggu, dengan Pegunungan Alpen menerima kurang dari setengah dari hujan salju normal. 

BACA JUGA: Eropa Alami Kekeringan Terburuk dalam 5 Abad

Peringatan itu muncul ketika Venesia, di mana banjir biasanya menjadi perhatian utama, menghadapi air surut yang tidak biasa yang membuat gondola, taksi air, dan ambulans tidak dapat menavigasi beberapa kanal terkenalnya.

Masalah di Venesia disalahkan pada kombinasi faktor - kurangnya hujan, sistem tekanan tinggi, bulan purnama, dan arus laut.

Sungai dan danau Italia menderita kekurangan air yang parah, kata kelompok lingkungan Legambiente pada Senin, (20/2/2023) dengan perhatian terfokus pada bagian utara negara itu.

Po, sungai terpanjang di Italia yang mengalir dari Pegunungan Alpen di barat laut ke Laut Adriatik memiliki air 61% lebih sedikit dari biasanya pada tahun ini, tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters..

BACA JUGA: Tragis! Italia, Portugal dan Spanyol Alami Kekeringan, Kini Air Pun Dijatah

Juli lalu Italia mengumumkan keadaan darurat untuk daerah di sekitar Po, yang menyumbang sekira sepertiga dari produksi pertanian negara itu dan mengalami kekeringan terburuk selama 70 tahun.

"Kita berada dalam situasi defisit air yang menumpuk sejak musim dingin 2020-2021," kata pakar iklim Massimiliano Pasqui dari lembaga penelitian ilmiah Italia CNR seperti dikutip harian Corriere della Sera.

"Kami perlu memulihkan 500 milimeter di wilayah barat laut: kami membutuhkan hujan selama 50 hari," tambahnya.

Ketinggian air di Danau Garda di Italia utara telah turun ke rekor terendah, memungkinkan untuk mencapai pulau kecil San Biagio di danau melalui jalur terbuka.

Antisiklon telah mendominasi cuaca di Eropa barat selama 15 hari, menyebabkan suhu sejuk lebih sering terlihat di akhir musim semi.

Namun prakiraan cuaca terbaru menandakan kedatangan curah hujan dan salju yang sangat dibutuhkan di Pegunungan Alpen dalam beberapa hari mendatang.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement