Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Legendaris Letjen Sutiyoso Redam Kepungan GAM Tanpa Satupun Peluru yang Meletus

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 22 Februari 2023 |06:36 WIB
Kisah Legendaris Letjen Sutiyoso Redam Kepungan GAM Tanpa Satupun Peluru yang Meletus
A
A
A

JAKARTA - Letjen TNI (Purn) Sutiyoso merupakan tokoh militer Indonesia yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Kopassus. Tak heran jika pria kelahiran Semarang ini dikenal sebagai prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur.

Berbagai medan operasi telah dilaluinya mulai dari penumpasan gerilyawan PGRS/Paraku di belantara Kalimantan, Operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste hingga operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Bahkan, di usianya yang tidak lagi muda, mantan Gubernur DKI Jakarta ini masih tetap turun ke medan operasi, bertaruh nyawa di hutan belantara di pedalaman Aceh untuk menunaikan tugas mulia.

Mengajak sisa-sisa kelompok bersenjata mau kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Sutiyoso yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) terpanggil untuk meredam pergerakan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Nurdin Ismail alias Din Minimi di Aceh.

“Saya pikir yang belum aman di Aceh dan Papua. Ini cuma satu kelompok maka saya selesaikan dulu ini,” kenang Sutiyoso dalam kanal YouTube Refly Harun yang dikutip SINDOnews, Kamis (20/1/2022).

Din Minimi merupakan pimpinan kelompok bersenjata mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) paling dicari pascapenandatanganan kesepakatan Helsinki di Finlandia pada 15 Agustus 2005. Sepak terjangnya sangat meresahkan masyarakat dan aparat.

Tidak sedikit masyarakat maupun aparat keamanan yang menjadi korban keganasan kelompok ini.

”Din Minimi, kelompok GAM yang masih ada jumlahnya 120 orang. Nama aslinya Nurdin, sedangkan minimi itu sebutan senjata tangguh. Sudah 4 tahun lebih dia diburu aparat,” ucapnya.

Tak ingin jatuh korban lebih banyak lagi, mantan Wadanjen Kopassus ini memutuskan untuk terjun langsung ke medan operasi. Ditemani dua anak buahnya yakni Kapten Desna dan Sersan Wayan, pria yang dikenal dengan panggilan Bang Yos ini kemudian masuk ke hutan untuk mencari tempat persembunyian Din Minimi.

Setelah melalui perjalanan panjang dengan medan yang berat, mantan Pangdam Jaya ini akhirnya berhasil menemukan markas Din Minimi di tengah hutan.

”Waktu saya sampai di gubuknya jam 6.30, sudah gelap gulita di tengah hutan. Dia di atas pakai kaos loreng, celana loreng, dan senjata sudah ditrigger, senjatanya,” tuturya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement